Bogor Goals Buat Perdagangan Bebas
Pemimpin APEC Tegaskan Lawan Aksi Proteksionisme
Senin, 15 November 2010 – 07:00 WIB
YOKOHAMA - Para pemimpin ekonomi APEC (Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik) kemarin membuat rencana baru untuk menegaskan perdagangan bebas untuk mempercepat pertumbuhan di kawasan itu. Pemimpin Asia Pasifik yang berkumpul selama dua hari di Yokohama menegaskan kembali pentingnya Bogor Goals untuk menghalau sekat-sekat yang menghalangi perdagangan bebas.
Dalam deklarasi "Yokohama Vision, Bogor and Beyond?, disepakati adanya evaluasi tonggak pencapaian yang ditetapkan dalam Bogor Goals. Yakni liberalisasi perdagangan dan investasi untuk negara maju pada 2010, dan pada 2020 bagi negara berkembang. Bogor Goals disepakati dalam KTT APEC di Bogor, Indonesia, pada 1994 silam.
Wakil Presiden Boediono yang memimpin delegasi di hari kedua atau sesi penutup APEC, mengatakan bahwa Indonesia sejak awal memang mengingatkan kembali mengenai relevansi Bogor Goals. "Itu ternyata ditanggapi baik oleh banyak negara, dan dijadikan tema deklarasi," kata Wapres Boediono dalam jumpa pers di The Prince Park Tower Hotel, Tokyo, Jepang, usai menggadiri sesi penutupan KTT APEC di Yokohama, Minggu (14/11).
Penegasan kembali liberalisasi perdagangan oleh para pemimpin APEC dilakukan di tengah banyaknya aksi proteksionisme yang dilakukan sejumlah negara. Mereka melakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari upaya melemahkan mata uangnya sendiri untuk memberi insentif ekspor, hingga menerapkan hambatan-hambatan non tarif.
YOKOHAMA - Para pemimpin ekonomi APEC (Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik) kemarin membuat rencana baru untuk menegaskan perdagangan bebas untuk mempercepat
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia