Bola Panas Jelang Musda Demokrat, JK: Rotasi Fraksi Untuk Penyegaran
jpnn.com - KUPANG – Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi NTT ikut memanas setelah Partai Nasdem dan Partai Hanura dan PKB. Berdalih penyegaran, badai rotasi Fraksi Partai Demokrat pun akhirnya digulirkan di tubuh Fraksi dan juga Alat Kelengkapan Dewan (AKD).
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT, Jonathan Kana yang dikonfirmasi Timor Express (Grup JPNN), Minggu (17/1) terkait mutasi tersebut membantah keras jika mutasi tersebut berkaitan dengan suhu politik menjelang Mussyarah Daerah (Musda) DPD Partai Demokrat NTT yang direncanakan April 2016 ini di Kabupaten TTS.
“Mutasi sudah itu. Saya sudah bilang dari awal bahwa ini penyegaran. Tidak ada hubungan dengan Musda. Tidak juga ikut-ikutan dengan fraksi lain,” tandas Jonathan Kana yang akrab disapa JK ini.
Ia kembali menegaskan, rotasi di tubuh fraksi dan AKD merupakan bagian dari penyegaran. Bahkan ketika disoal tata tertib DPRD NTT yang mengatakan mutasi AKD minimal setelah 2,5 tahun. Itu ketentuan maksimal. Sementara ketentuan minimalnya bergantung pada kebijakan fraksi.
Data yang berhasil dihimpun Timor Express menyebutkan, rotasi Fraksi Demokrat, yakni Wakil Ketua Fraksi, Winston Rondo diganti dengan Gabriel Suku Kotan dan Bendahara Ansel Tallo diganti dengan Kardinad Kale Lena. Posisi ketua fraksi, Jonathan Kana tetap dan juga Sekretaris Leo Lelo juga aman.
Sementara untuk rotasi di AKD, Kardinad Kale Lena dari Komisi IV digeser ke Komisi II, Boni Jebarus dari Komisi IV digeser ke Komisi III. Ansel Tallo dari Komisi II ke Komisi V, Ampera Seke Selan dari Komisi I ke Komisi IV. Di Badan Anggaran, Winston Rondo digeser ke Badan Legislasi dan diganti dengan Ampera Seke Selan.(cel/fri/jpnn)
KUPANG – Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi NTT ikut memanas setelah Partai Nasdem dan Partai Hanura dan PKB. Berdalih penyegaran, badai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bagja Tak Setuju Bawaslu Jadi Lembaga Ad Hoc, Begini Alasannya
- Muzani Bantah Gerindra Serang PDIP Terkait Pandangan Kritis Soal PPN Naik Jadi 12 Persen
- Gerindra Bantah Menyerang PDIP Soal Kenaikan PPN jadi 12 Persen
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Hanif Dhakiri: Jangan Memanfaatkan PPN 12% jadi Alat Menyerang Presiden Prabowo
- Syahganda Sebut Pernyataan Dolfie Soal PPN Dapat Picu Instabilitas Politik