Boleh Meniru asal Produksi Dilakukan di Koeln
Pada 1804, Muehlens membeli hak paten Franz Maria Farina yang mengaku sebagai keluarga Johann Maria Farina. Di Italia, keluarga besar Farina memang memiliki tradisi membuat parfum. Ada 25 produsen parfum yang membeli hak paten Franz Maria Farina. Lalu, muncullah banyak Eau de Cologne dengan kemasan yang hampir sama.
Untuk melindungi produknya, Farina Gegenueber total melayangkan gugatan lebih dari 1.200 kali ke pengadilan. Pada 1875, Farina Gegenueber mendapat hak paten dari pengadilan. Jerman harus berterima kasih kepada keluarga besar Farina karena tuntutan-tuntutannya mendorong mereka memiliki undang-undang hak cipta pada saat itu.
’’Pada 1881 kami akhirnya dinyatakan sebagai pemilik satu-satunya merek Farina pada produk Eau de Cologne,’’ tegas Fleischer. ’’Sejak saat itu, tidak boleh lagi ada produsen Cologne yang mengklaim sebagai keluarga Farina,’’ imbuhnya.
Muehlens tidak menyerah. Dia membangun pabrik sekaligus toko di Jalan Glockengasse No 4711. Dia kemudian menjual produk Eau de Cologne dengan merek 4711 seperti nomor alamat perusahaan itu.
Pengadilan tetap memperbolehkan Muehlens menggunakan nama Eau de Cologne alias Air dari Koeln karena memang memproduksi parfum di kota itu. Sampai saat ini hal tersebut masih berlaku. Eau de Cologne hanya boleh digunakan oleh perusahaan parfum yang proses produksinya dilakukan di Koeln.
Karena harganya lebih murah, 4711 berkembang pesat. Bahkan, sampai saat ini parfum 4711 lebih dikenal daripada Eau de Cologne produksi Farina-Haus. Termasuk di kalangan penggemar parfum premium di Indonesia. Merek parfum itu lebih hebat dalam menembus pasar dunia karena pernah dikelola Protect & Gamble Co, raksasa consumer good asal Amerika Serikat.
Pada era Perang Dunia II, 4711 bahkan menjadi langganan tentara Jerman. Yang paling banyak menggunakan adalah tentara yang bertugas di kapal selam jenis U-Boat. Mereka butuh pengharum yang kuat untuk mengurangi bau WC yang menyengat. Mengangkut hampir 30 tentara, kapal selam jenis itu hanya memiliki dua WC.
Salah satu bukti bahwa 4711 digunakan tentara yang bertugas di U-Boat didapatkan ketika satu bangkai kapal selam diangkat pada 1958 di perairan Kattegatt. Kapal selam itu tenggelam dalam perjalanan dari Jakarta menuju Norwegia pada 1944. Sebelumnya, tentara yang menjadi ABK (anak buah kapal) sempat beberapa hari tinggal di Jakarta. Artinya, setahun menjelang kemerdekaan 17 Agustus 1945, parfum Eau de Cologne 4711 diyakini sudah mengharumkan para pemakainya di Jakarta.
Dulu emas, perak, dan sutra menjadi pelengkap penampilan untuk menunjukkan status sosial seseorang. Namun, beberapa tahun setelah Johann Maria Farina
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408