Boleh Tenggak Bir sampai Mabuk, tapi Tak Boleh Berkelahi
200 Tahun Oktoberfest, Festival Rakyat Terbesar di Dunia
Sabtu, 09 Oktober 2010 – 07:58 WIB

TRADISI: Para pengunjung Oktoberfest 2010 memadati lapangan Theresienwiessn di Munich, Jerman. (Foto: Maria W Paramita/Jawapos)
Pada awal abad ke-19, mata acara festival mulai bertambah. Tak lagi melulu pacuan kuda. Penyelenggara festival mulai menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung. Misalnya, tempat untuk berdansa, pertunjukan musik, permainan-permainan, dan tenda-tenda untuk minum bir. Hingga sekarang, justru tenda untuk minum bir itulah yang menjadi kekhasan Oktoberfest. Acara pacuan kuda justru tak diadakan lagi.
Memang, selama festival, tenda-tenda raksasa untuk minum bir yang dilengkapi sajian live musik menjadi ikon. Orang Jerman menyebutnya beerfest. Bisa dibayangkan betapa ruwetnya tiga minggu dengan enam juta pengunjung yang rata-rata mabuk. Sebagian bir yang disajikan dalam festival itu memang bir special edition, dengan kadar alkohol lebih tinggi daripada bir pada umumnya. Bir-bir itu disajikan dalam satu gelas besar berukuran satu liter.
Biasanya, semakin malam, semakin banyak pengunjung yang teler berat. Tak heran bila selama festival petugas kesehatan sibuk mengangkuti para peserta festival yang mabuk kepayang. Tahun ini, misalnya, panitia menyiagakan sedikitnya 680 petugas palang merah. "Kami harus menolong pengunjung yang mabuk berat," ujar Thomas Muller, salah seorang petugas palang merah yang berjaga di lokasi festival.
Namun, beberapa kali Thomas juga menangani kasus luka-luka karena pecahan botol ataupun kecelakaan kecil lainnya. Selama 200 tahun penyelenggaraan festival, Oktoberfest 1980 paling banyak membawa korban. Saat itu, 30 orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka karena bom yang meledak di arena festival.
Tahun ini genap kali ke-200 Oktoberfest digelar. Lebih dari enam juta pengunjung dari berbagai penjuru dunia datang ke Munich untuk merasakan sensasi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu