Bolehkah Balita Bermain Lato-Lato? Simak Penjelasan Ahli
Selain kemampuan, pertimbangan lain membolehkan anak-anak memainkan lato-lato yakni saat mereka sudah paham kala mendapatkan edukasi khususnya cara bermain dengan aman dan bahayanya.
Menurut Bernie, anak usia sekolah dan remaja termasuk yang dibolehkan memainkannya karena tahu bahayanya dan memiliki kemampuan untuk mengontrol yakni motor halus dan kasar.
"Pada usia sekolah atau usia remaja tentunya boleh. Tetapi, ada pendampingan orangtua. Jadi, anak mengerti. Atau kalau belum terampil jangan terlalu kencang dulu nanti bisa mencederai diri sendiri," kata Bernie.
Di sisi lain, orangtua perlu tetap melakukan pendampingan serta memilih bahan lato-lato agar tak membahayakan anak, semisal bukan dari bahan mudah pecah seperti di masa lalu.
Bernie mengatakan, jika semakin cepat dan kuat kedua bola berbahan mudah pecah dibenturkan, maka akan menyebabkan menyebabkan luka.
"Dulu dibuat dari glass, kemudian diganti dengan bahan yang lebih aman. Kalau bahannya aman itu tidak apa-apa. Bagaimana bisa menyebabkan lebam? Kalau mengenai tubuh anak itu akan mudah lebam," tegas dr. Bernie. (antara/jpnn)
Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak DR D. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH memberikan pandangannya terkait ramai tren bermain lato-lato untuk balita.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Rayakan Hari Ibu Bareng Anak, Paula Verhoeven: Rasanya Campur Aduk
- Sebegini Donasi MSIG Life untuk Makanan Bergizi & Pendidikan Anak Pra-Sejahtera
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Kunjungi Markas PBB, Fraksi PKS DPR Perjuangkan Nasib Anak-Anak Gaza Korban Agresi Israel
- Anak Dirawat di Rumah Sakit, Dhena Devanka Sindir Mantan Suami, Pedas Banget
- Disandera 2 Jam, Balita di Empat Lawang Selamat dari Pria Berparang