Bolehkah Mengemudi 8 Jam Penuh? Dokter Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Dokter gizi klinik dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp. G. K-AIFO mengingatkan pengemudi untuk beristirahat dan tidak memaksakan diri dalam berkendara.
Menurut Raissa, berkendara terutama di tengah kondisi lalu lintas yang padat pada libur Lebaran saat ini tak boleh lebih dari delapan jam.
"Idealnya harus berbagi tugas dalam mengemudi. Tentukan lokasi perhentian yang nyaman untuk istirahat," kata dr. Raissa dikutip, Selasa (16/4).
Raissa yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) cabang DKI Jakarta itu kemudian menyarankan pengemudi melakukan peregangan ringan setiap dua jam sekali.
Peregangan, imbuh dia bisa dilakukan selama 10-15 menit untuk mencegah kelelahan otot.
Kemudian, setiap empat jam sekali, pengemudi dapat beristirahat terlebih dahulu, semisal di tempat pemberhentian yang tersedia di jalur mudik.
"Konsumsi makan ringan dan minuman sehat, renggangkan tubuh, kunjungi toilet, serta cuci muka agar lebih segar," kata dia.
Raissa menyarankan pengemudi harus mendengarkan tubuhnya. Jika tubuh merasa lelah dan mengantuk atau tidak fokus, maka sebaiknya segera istirahat dan jangan memaksakan diri.
Dokter gizi klinik dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp. G. K-AIFO mengingatkan pengemudi untuk beristirahat dan tidak memaksakan diri dalam berkendara.
- Produk Pelangsing Bisa Diakses Bebas, Dokter Sarankan Konsultasi Sebelum Konsumsi
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- 110 Juta Orang Diprediksi Lakukan Mudik Akhir Tahun
- Pelni Siapkan 8 Kapal Untuk Mudik Natal dan Tahun Baru di Papua
- Tingkatkan Pelayanan Estetika Medis, 32 Negara Teken Kerja Sama di ISWAM
- IDI Barito Utara Berikan Informasi Pengobatan Impotensi yang Tepat