Bom Beruntun Guncang Pakistan
39 Tewas dan Ratusan Luka, Taliban Bantah Tanggung Jawab
Senin, 13 Juni 2011 – 08:43 WIB
PESHAWAR - Banjir darah sepertinya tidak pernah henti mendera Pakistan. Dua ledakan hebat mengguncang Peshawar, barat laut Pakistan, kemarin (12/6). Sedikitnya, 39 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam insiden tersebut. Taliban membantah bertanggung jawab terhadap serangan bom di sebuah pasar yang ramai pengunjung itu. "Korban tewas akhirnya berjumlah 39 orang setelah empat orang yang luka parah mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit," tutur Ijaz Khan, seorang polisi senior setempat, kepada Agence France-Presse. Dia menuturkan bahwa ledakan kedua terjadi hanya berselang empat menit dari ledakan yang pertama. "Ledakan yang pertama relatif lebih kecil kekuatannya. Tapi, saat orang-orang berkumpul dan mendekat di sekitar lokasi, ledakan kedua yang benar-benar dahsyat terjadi," tambahnya.
Serangan bom tersebut menjadi salah satu insiden yang terburuk dan paling mematikan di Pakistan sejak tewasnya pemimpin Al Qaeda Osama Bin Laden di tangan pasukan khusus Angkatan Laut AS bulan lalu. Lokasi yang menjadi target serangan itu berada di Distrik Super Market Khyber. Di lokasi tersebut, terdapat hotel, pertokoan, dan asrama mahasiswa.
Ledakan yang pertama mengguncang dini hari kemarin. Insiden tersebut langsung memancing aksi para penjarah. Sejumlah tim penyelamat segera datang ke lokasi kejadian. Ketika lokasi ledakan itu dipenuhi orang, ledakan kedua pun terjadi beberapa saat kemudian. Kekuatan bom yang kedua jauh lebih hebat dan terdengar hingga radius puluhan kilometer.
Baca Juga:
PESHAWAR - Banjir darah sepertinya tidak pernah henti mendera Pakistan. Dua ledakan hebat mengguncang Peshawar, barat laut Pakistan, kemarin (12/6).
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer