Bom Bunuh Diri Al Qaeda di Somalia Renggut 65 Jiwa
Rabu, 05 Oktober 2011 – 03:53 WIB
MOGADISHU - Krisis politik dan keamanan di wilayah Somalia belum mereda. Di tengah perang saudara serta ancaman kelaparan yang terus merajalela, aksi serangan terorisme mengguncang Mogadishu, ibu kota Somalia, kemarin (4/10). Sebuah mobil yang membawa bom bunuh diri meledak di dekat kompleks sebuah gedung perkantoran milik dan pemerintah menewaskan sedikitnya 65 orang. Ratusan orang berdiri sambil berlinang air mata di luar Rumah Sakit Madina di Mogadishu untuk mencari tahu kemungkinan keluarga mereka termasuk dalam daftar para korban. Sayangnya, karena alasan keamanan, mereka tidak diizinkan masuk ke dalam rumah sakit. Para wartawan juga tidak diperbolehkan masuk. Para perawat mengaku sangat kewalahan dengan banyaknya korban dalam insiden itu.
Sejumlah saksi mata menuturkan bahwa saat itu sebuah truk yang berisi penuh bahan peledak bergerak mendekati pintu gerbang gedung Kementerian Pendidikan di ibu kota. Sesaat kemudian, truk tersebut meledak persis di depan gedung pemerintah itu. Saat ledakan terjadi, para siswa dan orang tua mereka sedang menunggu pengumuman hasil tes pemberian bea siswa. Itu sebabnya korban jiwa maupun luka-luka cukup besar.
"Kami mengevakuasi 65 jenazah dan 50 orang lainnya yang cedera," ungkap Ali Muse, pejabat layanan ambulans, kepada kantor berita Reuters. "Sebagian korban lain masih tergeletak di lokasi kejadian. Hampir semuanya mengalami luka bakar," lanjutnya.
Baca Juga:
MOGADISHU - Krisis politik dan keamanan di wilayah Somalia belum mereda. Di tengah perang saudara serta ancaman kelaparan yang terus merajalela,
BERITA TERKAIT
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan