Bom Bunuh Diri Berbuntut Persekusi Warga Kashmir
jpnn.com, NEW DELHI - Serangan bom bunuh diri di Pulwama, Negara Bagian Kashmir, India, menyisakan teror bagi rakyat Pakistan. Sebagian warga serta penduduk Kashmir dan simpatisannya mengalami persekusi. Ada yang sekadar menerima ancaman. Tapi, ada juga yang sampai kehilangan nyawa.
Kemarin, Rabu (20/2) seorang gadis dari Kalkuta lapor polisi karena menerima ancaman pembunuhan dan pemerkosaan. Ancaman itu diunggah ke akun Facebook sang gadis. Sebelumnya, dia memang mengunggah status terkait dengan bom bunuh diri di Pulwama pada 15 Februari lalu.
Pelajar SMA tersebut mengutuk serangan yang membunuh 40 tentara itu. Di sisi lain, dia juga menceritakan bagaimana susahnya menjadi penduduk Kashmir. Tak lama kemudian, komentar berdatangan. Beberapa di antaranya bahkan meminta dia keluar dari India.
"Awalnya, saya cuma menghapus status. Tapi, setelah tahu ada orang yang mencari saya, saya langsung menghapus akun dan libur sekolah," ungkapnya sebagaimana dilansir India Today.
Sebagaimana gadis yang tidak disebutkan identitasnya tersebut, puluhan siswa asal Kashmir yang berada di Dehradun, ibu kota Negara Bagian Uttarakhand, terpaksa mengungsi. Mereka takut di-sweeping penduduk India. Sebab, ratusan orang telah berkeliling kampung dan meminta pemilik kos mengusir siswa-siswa dari Kashmir.
Bukan hanya siswa, petinggi universitas pun kena dampaknya. Aabid Majeed Kucay, salah satunya. Dekan jurusan manajemen di salah satu kampus itu dipaksa mengundurkan diri.
Hindustan Times melaporkan kejadian serupa. Di sebuah kereta menuju Kota Sampla, tiga penumpang terpaksa meninggalkan barang-barang mereka karena ancaman massa. Padahal, mereka membawa jas dan syal berbahan tenun Kashmir senilai 2 lakh atau Rp 39 juta.
Di penjara Jaipur, Negara Bagian Rajasthan, India, seorang narapidana seumur hidup asal Pakistan tewas. Dia dirajam penghuni lainnya setelah cekcok soal aksi teror itu. (bil/c22/hep)
Serangan bom bunuh diri di Pulwama, Negara Bagian Kashmir, India, menyisakan teror bagi warga kashmir
Redaktur & Reporter : Adil
- Tim Hukum RIDO Kecam Persekusi yang Dialami Sukarelawannya yang Pasang Stiker
- Arogansi Pengusaha Suruh Siswa Menggonggong Lenyap saat Ditangkap, Tangan Diborgol, Lihat
- Soroti Kasus Pria Suruh Siswa Menggonggong, Sahroni Minta Polisi Gerak Cepat
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Indonesia dan India Jalin Kerja Sama Produk Hilir Timah
- Perempat Final Piala Suhandinata 2024: Garuda Muda Pantang Meremehkan India