Bom Bunuh Diri Lagi di Kunduz, 28 Tewas
Selasa, 22 Februari 2011 – 15:23 WIB
Jumat (18/2), sembilan orang tewas akibat ledakan bom mobil dekat sebuah kantor polisi di Kota Khost. Keesokan harinya, Sabtu (19/2) lima pelaku bom bunuh diri Taliban menyerang sebuah bank di Jalalabad. Mereka menarget personel militer dan polisi yang sedang mengantre untuk mengambil gaji. Serangan paling mematikan selama sebulan terakhir tersebut menewaskan 38 orang dan melukai lebih dari 70 lainnya.
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahed mengklaim, militan Islam, yang sedang berjuang melawan pasukan internasional dan militer Afghanistan, selama hampir 10 tahun, bertanggung jawab atas serangan tersebut. Penarikan pasukan internasional akan dilakukan dari beberapa provinsi yang dinilai cukup stabil. Penarikan akan dimulai Juli tahun ini. Saat ini, sekitar 140 ribu pasukan internasional di Afghanistan untuk memerangi Taliban.
Pihak Taliban sendiri menyatakan, penarikan tersebut merupakan kekalahan Amerika dan sekutunya. Mereka tak ingin kehilangan banyak tentara lagi jika berlama-lama berada di Afghanistan.
Pasukan internasional menjadi sasaran kritik karena operasi militernya kerap menewaskan banyak warga sipil tak bersalah beberapa hari belakangan. Isu tersebut menjadi sensitif karena terkesan kontraproduktif dengan upaya mereka melemahkan pemberontakan Taliban.
KUNDUZ - Serangan mematikan dengan korban tewas puluhan orang kembali mengguncang Afghanistan. Setidaknya 28 warga sipil tewas dan 32 orang lainnya
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer