Bom Bunuh Diri Serang Capres Afghanistan
4 Tewas, 17 Terluka

Kemarin media Afghanistan memperlihatkan lokasi serangan bom dan ranjau tersebut. Darah masih menghiasi lokasi kejadian. Sementara itu, para petugas kesehatan sibuk mengusung korban yang bersimbah darah.
Ambulans pun bersusah payah menembus badai pasir yang melanda ibu kota untuk mengantar para korban ke rumah sakit.
Sampai malam, polisi masih berjaga ketat di sekitar lokasi kejadian. Garis polisi pun masih terpancang di sana. Presiden Hamid Karzai yakin serangan mematikan itu sengaja dilancarkan untuk mengganggu persiapan pelaksanaan pilpres putaran kedua. Pemimpin 56 tahun yang segera meninggalkan kursi presiden tersebut mengutuk serangan yang menewaskan empat orang itu.
"Kami mengutuk serangan yang menarget kandidat presiden Abdullah tersebut. Ini ulah musuh Afghanistan yang tidak ingin demokrasi bertakhta di sini," papar Ghani melalui akun Twitter-nya.
Meski belum ada individu atau kelompok yang bertanggung jawab atas serangan tersebut, publik menuding keterlibatan Taliban dalam insiden itu.
Sejak awal, Taliban memang tidak setuju dengan pelaksaan pilpres Afghanistan. Organisasi radikal itu pun mengancam pemerintah dan rakyat Afghanistan. Mereka mengklaim bakal melancarkan serangan mematikan untuk mengacaukan pilpres. Menjelang pilpres putaran satu lalu, Taliban pun menyatakan akan memboikot pilres. Tetapi, ancaman tersebut tidak terbukti. (AP/AFP/hep/c15/any)
KABUL- Pemilihan presiden (pilpres) Afghanistan putaran kedua masih sepekan lagi. Tetapi, ketegangan yang mewarnai pertarungan Abdullah Abdullah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza