Bom Cirebon Mirip Teror Bali

Mayoritas Korban Anggota Polisi

Bom Cirebon Mirip Teror Bali
Pelaku bom bunuh diri di Masjid Az Dzikro yang berada di komplek Markas Polisi Resort Cirebon Kota. Foto: ist/for Radar Cirebon/JPNN
Presiden meminta seluruh elemen masyarakat bersama-sama menanggulangi kejahatan seperti itu. Peran pemuka agama, pimpinan daerah, dan LSM juga dinilai penting. "Berikan informasi apa pun yang diterima, sekecil apa pun, kepada aparat terdekat untuk ditindaklanjuti," imbaunya. "Sungguh tidak terduga, sasaran sudah berubah kepada tempat ibadah."

Kepala BNPT Ansyad Mbaai menduga, pelaku pengeboman di polres merupakan kelompok lama. Dugaan tersebut mengemuka bila melihat kelompok yang biasa melakukan pengeboman dengan modus seperti itu. "Siapa kelompok yang biasa melakukan seperti itu. Tapi, ini baru dugaan," katanya.

Bom dengan sasaran masjid tersebut, lanjut dia, bukan yang pertama. Sebelumnya pernah ada masjid yang menjadi target, yakni Masjid Istiqlal pada 1998 dan Masjid Agung Jogjakarta (2000). "Bukan hal baru. Itu sudah menjadi MO (modus) kelompok-kelompok yang selama ini melakukan itu. Tapi, ini bukan kesimpulan akhir," ungkapnya.

Kepala BIN Sutanto mengatakan, hingga saat ini polisi masih menyelidiki siapa pelaku dan jaringan yang berada di balik bom masjid Polres Cirebon tersebut. Namun, berdasar pengalaman sejak 2000, jaringan teroris memang itu-itu saja. "Tapi, pelakunya (eksekutor, Red) yang berbeda," ujar Sutanto.

JAKARTA - Serangan bom bunuh diri di Masjid Adz-Dzikra, Kompleks Mapolres Kota Cirebon, kemarin (15/4) diduga identik dengan bom Bali II dan bom

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News