Bom di Kamp Militer Abu Sayyaf Lukai Tentara Filipina
Selasa, 10 April 2012 – 15:51 WIB
ISABELA - Sebuah bom yang tersembunyi di dalam tanah di Pulai Basilan, Filipina Selatan, meledak dan melukai 22 tentara Angkatan Darat Filipina, Selasa (10/4). Saat kejadian, para tentara dilaporkan sedang berpatroli di sekitar wilayah persembunyian militan Muslim yang baru saja direbut oleh tentara pemerintah.
Komandan AD lokal Kol. Ricardo Visaya, mengatakan bahwa para gerilyawan Abu Sayyaf yang berafilisasi dengan organisasi teroris global Al Qaeda, menggunakan kamp tersebut untuk menawan para sandera. Hanya saja pada Maret silam persembunyian itu terendus militer Filipina.
Visaya mengatakan, para gerilyawan menanam banyak sekali bahan peledak di sekitar kamp sebagai upaya pertahanan. “Peledak-peledak itu sulit sekali dideteksi,” ungkap sang Kolonel seraya menambahkan, para korban terpaksa dilarikan ke rumah sakit menggunakan helikopter
Wilayah Pulau Basilan yang memiliki hutan lebat dikenal sebagai kantong persembunyian sekaligus daerah kekuasaan kelompok Abu Sayyaf. Lokasi pertahanan itu dibangun dengan uang pribadi Osama bin Laden pada tahun 1990-an.
Baca Juga:
Kelompok pemberontak yang ingin membentuk negara Islam di wilayah bagian selatan Filipina itu diduga bertanggungjawab atas rentetan serangan terror terparah dalam sejarah negara tersebut. Kelompok ini dikenal seringkali melakukan upaya penculikan untuk meminta tebusan sebagai cara mereka membiayai aktifitas mereka.
ISABELA - Sebuah bom yang tersembunyi di dalam tanah di Pulai Basilan, Filipina Selatan, meledak dan melukai 22 tentara Angkatan Darat Filipina,
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer