Bom di Mapolrestabes Medan, Polda Metro Tidak Meningkatkan Pengamanan
jpnn.com, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono mengatakan, kepolisian memiliki standard operating procedure (SOP) dalam melakukan pengamanan markas kepolisian.
"Tentunya markas komando sudah punya SOP-nya, kami lihat lagi SOP-nya sudah dijalankan dan benar atau tidak? Jadi terhadap orang-orang yang mencurigakan tentunya kami akan periksa," kata Gatot di Jakarta Pusat, Jumat (15/11).
Hal itu dikatakan Gatot menanggapi insiden bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11).
Menurut dia, jajaran Polda Metro Jaya tidak reaktif setelah kejadian serangan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. Bahkan, katanya, Polda Metro Jaya tidak meningkatkan pengamanan, tetapi lebih menekankan kepada SOP.
"Enggak (meningkatkan pengamanan), kami sudah punya SOP-nya. SOP-nya sudah ada dan kami (tinggal) jalani. Kan ada penjagaan-penjagaan di depan itu," ucapnya.
Dalam SOP pengamanan, Gatot menyebut setiap pengunjung akan diperiksa sebelum memasuki markas kepolisian. Selain itu, pengunjung diminta menunjukkan kartu tanda pengenal.
"Mereka datang kan biasa membawa KTP-nya, diserahkan kami ganti kartu tamu. Barang-barang apa yang dibawa kami periksa. Kalau di Polda Metro, kami lakukan SOP seperti itu ya," katanya. (mg10/jpnn)
Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono tidak meningkatkan pengamanan pascabom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Irjen Karyoto Rotasi Jabatan, Mulai dari Kapolsek hingga Kasat di Jajaran Polda Metro
- 7 Mayat di Bekasi Disebut Pelaku Tawuran, Nyebur ke Kali saat Ada Patroli Polisi
- Kapolda Metro Jaya Mengimbau Warga DKI tak Takbir keliling
- Buntut Tahanan Kabur, Kapolsek Tanah Abang Dicopot Kapolda Metro Jaya
- IPW Minta Kapolda Metro Jaya Terus Awasi Kinerja Para Anak Buah
- Usut Kasus Firli, Kapolda Metro Jaya Dapat Dukungan Morel dari Ketum PITI Ipong Hembing