Bom di Polsek Bontoala, 2 Santri Dimintai Keterangan
jpnn.com, MAKASSAR - Dua santri di Masjid Al Markaz Al Islami dibawa ke markas Polsek Bontoala untuk dimintai keterangan terkait serangan di mapolsek Bontoala, Senin (1/1) dini hari WIB.
Pembina Tahfiz Masjid Al Markaz Ustaz Safaruddin tak menerima perlakuan tersebut. Safaruddin bersama puluhan santri tahfiz lainnya akhirnya mendatangi Polsek Bontoala.
Safar sapaan karibnya, mengatakan, pihak kepolisian seharusnya lebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan. "Tidak dijelaskan. Langsung saja bawa. Bilangnya nanti di kantor dijelaskan," ungkap Safar kepada Fajar Online, saat ditemui di depan gerbang Masjid Al Markaz.
"Makanya saya mau ke Polsek Bontoala untuk minta klarifikasi. Seharusnya dibilang apakah ada kecurigaan atau tidak lebih dulu. Kalau memang ada silakan bawa," imbuh Safar.
Salah satu dari anak yang dibawa dari Masjid Al Markaz itu disebut Safar sudah tidak lagi menjadi anggota tahfiz. "Yang satu itu bukan santri lagi. Dia mungkin datang bersilaturahmi dengan teman satu kampungnya. Mereka ini anak baik-baik," tandasnya. (ans/jpnn)
Pembina Tahfiz Masjid Al Markaz Ustaz Safaruddin tak menerima dua santri dibawa ke kantor Polsek Bontoala.
Redaktur & Reporter : Adek
- Santri Berpotensi Besar di Industri Haji dan Umrah Digital
- NU Care-LAZISNU dan Prudential Syariah Gelar Literasi Keuangan untuk 500 Santri di Bogor dan Bekasi
- BMH Yogyakarta Salurkan Kasur Baru untuk Santri di Pesantren Tahfidz Cahaya Al-Qur'an
- Daarut Tarmizi Rayakan Khatam Al-Qur’an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- BRI Insurance Perkuat Keberlanjutan Usaha & Peningkatan Ekonomi Pesantren