Bom Di Rumah Yapto Pakai Buku Pancasila

Bom Di Rumah Yapto Pakai Buku Pancasila
Bom Di Rumah Yapto Pakai Buku Pancasila
Buku yang digunakan untuk mengebom di  Utan Kayu berjudul Mereka Harus Dibunuh itu benar-benar sudah terbit pada 2009 dan sudah beredar, namun sangat terbatas. "Kita telusuri peredarannya, termasuk komunitas yang sering menggunakan buku ini dalam acara-acaranya," katanya.

Seorang mantan kombatan yang dihubungi Jawa Pos menyebut nama Sulaiman Azhar, Lc penulis buku itu adalah samaran. "Nama aslinya saya tidak tahu, tapi saya haqqul yakin itu samaran. Saya pernah punya bukunya, sekarang dipinjam belum balik," kata pria yang sekarang berprofesi sebagai pengisi taklim ibu-ibu di Jakarta Utara itu.   

Buku itu, kata dia, menjabarkan secara khusus nama-nama orang yang dinilai memerangi Islam. "Tapi, banyak dalil-dalilnya yang dipaksakan. Asal kutip saja," kata mantan mujahidin konflik Ambon yang kini memilih hidup normal itu.

Dia ingat, buku itu pernah didiskusikan di Bekasi pada pertengahan tahun 2010 oleh sebuah kelompok. "Polisi juga sudah tahu (nama kelompoknya) saya sungkan untuk sebut di koran," kata bapak lima anak itu. (rdl)
Berita Selanjutnya:
166 WNI Belum Terdeteksi

JAKARTA - Analisa Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman bahwa bom buku lebih dari satu terbukti tepat. Sebelum tengah malam, Selasa (15/03) sebuah bom


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News