Bom di Surabaya, Menkopolhukam Harus Bekerja Lebih Keras!
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsy mengutuk keras aksi teror di sejumlah gereja di Surabaya, Jawa Timur, (Jatim), Minggu (13/5) pagi tadi.
Aboe mengatakan, tindakan pengeboman di depan gereja Katolik Santa Maria adalah perbuatan keji yang tidak dibenarkan dalam ajaran agama apa pun.
"Kami sampaikan bela sungkawa atas jatuhnya korban, semoga keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan," kata Aboe, Minggu (13/5).
Aboe mengatakan kejadian ini mengingatkan untuk kembali mawas diri dengan semua potensi ancaman gangguan keamanan. Selain itu aparat keamanan perlu meningkatkan fungsi intelijennya.
"Peningkatan informasi inteljen diperlukan untuk mengantisipasi setiap gangguan keamanan yang akan terjadi," jelasnya.
Dia menambahkan, deteksi dini dan pencegahan yang cepat menjadi kunci penanganan terorisme di Indonesia. Menurut dia, hal ini perlu melibatkan sinergi antar berbagai lembaga negara seperti kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), maupun Badan Intelijen Negara (BIN).
"Menkopolhukam harus bekerja lebih keras untuk mengkoordinasikan kerja lintas sektor tersebut," pungkas wakil ketua Fraksi PKS di DPR itu. (boy/jpnn)
Kejadian ini mengingatkan untuk kembali mawas diri dengan semua potensi ancaman gangguan keamanan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- ISIS Serang Gereja di Tengah Kebaktian, 25 Orang Jadi Korban
- 23 Orang Terduga Teroris Ditangkap, Jenderal Listyo: Satunya Perakit Bom
- Mahfud MD: Kalau Pelakunya Mengatasnamakan Agama, Berarti..
- Presiden Sri Lanka Copot Menhan dan Kepala Kepolisian
- Ketua Fraksi PKS DPR Kecam Aksi Teror Bom di Sri Lanka
- Teroris Asing Danai Serangan Bom di Gereja Sri Lanka