Bom Diracik di Kamar 1808

Libatkan Aktor WNA, Simpan di Tas Laptop

Bom Diracik di Kamar 1808
SASARAN- Hotel The Rizt Carlton Jakarta yang menjadi sasaran peledakan bom Jumat (17/7). Foto: Agus Wahyudi/Jawa Pos
Secara tersirat, Bambang mengakui jika peledakkan di dua hotel bintang lima akibat kelalaian pihak keamanan dalam memeriksa tamu. Dia meminta pengeola hotel-hotel dan swalayan untuk menjalankan SOP keamanan. "Di negara lain bahkan ada yang meminta ikat pinggang dan sepatu dicopot," kata Kapolri lantas menyebut hal itu tidak akan membuat tersinggung jika hal itu dilakukan dengan santun. "Jangan sampai ada pengakuan ini laptop (sehingga bisa lolos)," imbuhnya.

    

Kadivhumas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna menambahkan, pelaku diduga kuat memasukkan bom dengan tas laptop. "Kemungkinan dipreteli dulu, baru dirakit di dalam hotel," katanya. Informasi yang dihimpun Jawa Pos dari berbagai sumber, Nurdin menggunakan identitas KTP untuk check in. Dia membayar deposit langsung untuk tiga hari ke depan. Karena menggunakan uang dollar cash, Nurdin diharuskan membayar tiga kali lipatnya.

   

Tarif sehari di kamar 1808 seharga 105 USD. Untuk menginap tiga hari (tanggal 15-17 Juli), Nurdin membayar langsung 1000 USD. Itu merupakan harga promo bulan Juli. JW Marriott Kuningan mempunyai 297 kamar dan 29 suites. "Menurut pengakuan resepsionis, tamu 1818 tidak menggunakan credit card," kata sumber Jawa Pos (Grup JPNN) yang menolak identitasnya dikorankan.

   

Dari kamar itu, Nurdin merakit dan mengkomando jaringannya. "Di kamar 1818 masih ditemukan skema berupa catatan tangan, dan sebuah ponsel," katanya. Tamu-tamu Nurdin tidak datang bersamaan. "Kami sedang telusuri CCTV di lorong lantai 18," katanya.

    

JAKARTA -  Tim Densus 88 Mabes Polri menduga peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz-Carlton kemarin pagi melibatkan warga negara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News