Bom Domodedovo Dirakit di Desa
Pulang Kampung Sebelum Bunuh Diri
Jumat, 11 Februari 2011 – 16:35 WIB
Selain Akhmed dan Fatima, polisi Ingushetia juga menangkap Umar Aushev. Teman masa kecil Yevloyev itu juga membantu pelaku melancarkan aksinya. "Umar (Aushev) mengantarnya (Yevloyev) ke terminal bus. Dia lantas menumpang bus ke Moskow," kata Fatima seperti dikutip Agence France-Presse. Sejumlah saksi mata di terminal mengaku melihat Yevloyev menggendong tas ransel besar di punggungnya.
Baca Juga:
Saat ini, tiga mitra kejahatan Yevloyev itu mendekam di rumah tahanan Kota Vladikavkaz. Otoritas Ingushetia mengaku belum punya rencana untuk memindahkan ketiganya ke Moskow. "Hari ini, saya diberitahu bahwa pemerintah setempat tidak akan memindahkan klien saya ke ibu kota," kata pengacara Aushev kepada Itar-Tass kemarin. Hal yang sama diungkapkan Lyuba Ausheva, pengacara Fatima dan Akhmed.
Berdasar hukum yang berlaku di Rusia, aparat berhak menahan ketiganya selama dua bulan. Tapi, masa tahanan itu bisa diperpanjang jika penyelidikan belum usai sampai periode penahanan berakhir. Atas dugaan keterlibatan mereka, Akhmed, Fatima dan Aushev masing-masing dijerat tiga dakwaan sekaligus. Yakni, terorisme, pembunuhan serta kepemilikan senjata dan bahan peledak secara ilegal.
Kendati demikian, Kementerian Dalam Negeri Ingushetia menyatakan masih terlalu dini untuk menyebut Yevloyev sebagai pelaku. "Berdasar uji DNA dan tes sidik jari, kepala dan telapak tangan di Domodedovo itu memang milik Yevloyev. Tapi, ada juga serpihan tubuh lain yang belum jelas milik siapa. Penyelidikan masih berlangsung, sebaiknya kita tidak mengambil kesimpulan," terang jubir kementerian. (hep/dos)
MOSKOW - Investigasi terhadap Akhmed dan Fatima, dua adik kandung pelaku pengeboman di Bandara Internasional Domodedovo Moskow, membuahkan hasil.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer