Bom Manusiawi

Oleh Dahlan Iskan

Bom Manusiawi
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Yang sulit adalah mencari apa motifnya. Ia memang seorang penggemar komputer. Pekerjaannya sebagai kontraktor perbaikan komputer. Yang dikerjakan di rumahnya.

Para tetangga mengenalnya sebagai orang yang pendiam dan jarang menyapa. Dulunya Warner tinggal di rumah sekitar 2 Km dari situ. Rumah itu dijual. Lalu pindah ke rumah duplek yang sekarang ini.

Penduduk sekitar menganggap beberapa rumah duplek di situ banyak ditempati penyewa. Yang datang dan pergi. Warner pun semula dikira sewa di rumah itu.

Awalnya mobil rekreasinya itu selalu diparkir di pinggir jalan depan rumah –yang cukup lebar dan sepi. Memang itu jalan kompleks. Bukan jalan umum.

Namun beberapa hari lalu, Warner membuat tempat parkir khusus mobil besar itu. Di pekarangan rumah. Lalu memindahkannya ke pekarangan.

Di pekarangan itu juga terlihat ada antena tinggi. Rupanya itu bagian dari peralatan kerja Warner.

Belakangan ia juga membangun ram untuk naik ke teras rumahnya. Dengan ram itu anjingnya tidak perlu naik trap tangga.

Anjingnya itu sudah tua. Sudah lemah. Tidak kuat lagi kalau harus naik trap.

Ia tidak setuju dikembangkannya 5G –sebagai alat yang akan menghilangkan hak-hak dan rahasia pribadi warga negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News