Bom Marriot Menuai Kecaman
Senin, 22 September 2008 – 11:47 WIB
Sebab, para militan yang berada di wilayah perbatasan Afghanistan kini sedang merasa di bawah tekanan. Utamanya, dari serangan misil yang dilancarkan pasukan AS. ’’Serangan tersebut merupakan pesan dari Al Qaidah dan Taliban bahwa mereka akan membalas serangan yang dilancarkan Pakistan dan AS sampai mereka menghentikan tekanannya,’’ kata analis Hasan Askari kepada AFP.
Tampaknya, kemungkinan terjadi lebih banyak serangan cukup besar mengingat kebencian militan kepada pemerintah yang kini berkuasa di Pakistan. Sebab, Zardari dikenal sangat dekat AS. Sedangkan, para militan tadi sangat antipati kepada Negeri Paman Sam itu.
September ini, ledakan bom terjadi di beberapa wilayah di Pakistan. Seperti, wilayah utara di Islamabad, wilayah timur Lahore, serta wilayah barat di Mardan dan Charsadda. Memang, serangan-serangan itu terjadi menyusul meningkatnya aksi militer terhadap militan. Dan akibatnya, ratusan ribu warga sipil harus mengungsi akibat bentrok tersebut.
Aksi pengeboman itu mengundang keprihatinan dan kutukan dari berbagai petinggi negara. PM India Manmohan Singh mengirimkan surat kepada PM Gilani, mengekspresikan keterkejutan dan kesedihannya. "Kami sangat mengutuk tindakan terorisme ini," ujar Singh yang mengatakan bahwa serangan tersebut mengingatkannya pada hancurnya demokrasi dan pluralisme. Juru bicara Kementerian Luar Negeri IRan Hassan Ghashghavi juga mengutuk atas jatuhnya nyawa-nyawa tak berdosa. (AFP/BBC/Mcclatchy/dia)
ISLAMABAD – Ledakan dahsyat yang terjadi Sabtu (20/9) malam di Marriott Hotel, Islamabad mengundang kecaman negarawan dari beberapa negara.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer