Bom Model Teroris, Siapa pun Bisa Bikin
Senin, 03 Agustus 2009 – 07:46 WIB
Sekitar 2002, bersama peneliti lain, Rifai juga membuat blast effect bomb (BEB). Ini merupakan bom yang dipakai pesawat tempur untuk latihan membidik sasaran. "Bom macam ini juga memiliki efek suara besar, dung" Seperti bom tajam," katanya. Sejumlah pesawat tempur saat latihan di lengkapi bom jenis ini. Misalnya, pesawat A-4, F-5, F-16, dan Hawk 100. Isi bahan peledaknya menggunakan emulsion explosive dengan kandungan utama aluminium yang telah diproduksi di dalam negeri. Bom tersebut dikemas seperti peluru tajam, tapi bentuknya besar. "Isi bahan peledaknya seperti dodol. Tapi, kalau kena rumah, ya rumahnya rusak juga," urainya.
Kini kesibukan membuat bom bukan satu-satunya rutinitas Rifai. Bersama peneliti lain dia tengah mengembangkan pesawat udara nir awak (PUNA). Pesawat tersebut bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan. Antara lain, pemantauan hutan, pemantauan laut dan pantai, serta pengintaian udara yang sulit terdeteksi lawan. "Sekarang pesawat tanpa pilot yang kita punya jangkauannya baru 26 km. Kami menargetkan 70 km. Kalau sudah oke, penelitian itu kami serahkan ke TNI," terangnya. Dalam proyek itu, Rifai menjadi peneliti material pesawat.
Hingga saat ini keinginan yang belum kesampaian adalah membuat bom asap hitam. Bukan karena tidak ada kemampuan, tapi kesempatan yang belum datang. Yang jelas, keinginan menangkap penjahat dengan bom asap hitam seperti di film-film ninja juga belum padam. (nw)
Sejak peritiwa peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, 17 Juli lalu, Akhmad Rifai kerap dicari wartawan. Bukan karena dia menjadi saksi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408