Bom Samosir Ulah Teroris Kelas Teri
Senin, 31 Desember 2012 – 08:00 WIB

Bom Samosir Ulah Teroris Kelas Teri
JAKARTA - Benda mencurigakan mirip bom di samping gereja Katolik stasi Salaon Toba, Paroki Santo Mikael di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggur Nihuta, Samosir, diyakini hanya ulah dari orang iseng yang menebar teror. Dengan kata lain, dua botol bir berukuran 600 ml berisi paku, dua baterai kering dan kabel listrik sekitar 40 cm, itu, hanyalah ulah teroris kelas teri.
Menurut pengamat intelijen Wawan H Purwanto, pelaku hanya memanfaatkan stigma yang sudah terbangun hampir 10 tahun belakangan bahwa Natal dan Tahun Baru identik dengan kejadian teror bom.
Baca Juga:
Masyarakat sendiri, lanjut dia, juga belum bisa menghilangkan sama sekali stigma tersebut. Masyarakat, menurut Wawan, memang selalu dilanda kecemasan kemungkinan ada teror bom di setiap perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Nah, pelaku tampaknya hanya ingin menebar ketakutan pada masyarakat saja, karena masyarakat memang masih belum bisa menghilangkan stigma bom Natal sejak kejadian bom Natal 10 tahun silam, yang ditebar kelompok Umar Patek," ujar Wawan kepada JPNN di Jakarta, kemarin.
JAKARTA - Benda mencurigakan mirip bom di samping gereja Katolik stasi Salaon Toba, Paroki Santo Mikael di Desa Salaon Toba, Kecamatan Ronggur
BERITA TERKAIT
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku
- Korban Kedua Perahu Getek Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Lansia yang Tenggelam di Perairan Sungai Musi Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Tabung Gas Meledak di Cilincing, 3 Warga Terluka