Bom Saudi Akhiri Ketenangan di Ibu Kota Yaman
Kamis, 07 Desember 2017 – 06:59 WIB

Ilustrasi. Foto: reuters
Banyak pihak yang waswas. Sebab, setelah kematian Saleh, perang sipil di Yaman akan jauh lebih buruk daripada sebelumnya.
Nasib Saleh berbalik gara-gara dia menawarkan diri untuk mengadakan dialog dengan pemerintah Saudi sekitar sepekan sebelum kematiannya.
Saleh ingin agar blokade Arab Saudi terhadap penduduk Yaman dihilangkan. Saudi setuju, tapi Houthi langsung menyebut Saleh sebagai pengkhianat dan menyerangnya. (sha/c22/ttg)
Padahal, sehari setelah kematian mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh pada Senin (4/12), Sanaa sempat agak tenang.
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Diminta Cabut Moratorium Pengiriman Pekerja Migran Indonesia ke Timur Tengah
- Ceritakan Persahabatan Puluhan Tahun dengan Prabowo, Raja Yordania: Tak Terlupakan
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- FKPMI Menilai Menteri Karding Lamban Mengurus Masalah PMI
- Donald Trump Menang, Israel Bakal Makin Brutal di Timur Tengah
- Dunia Hari Ini: Israel Sebut Belum Saatnya Menghentikan Perang