Bom Sudah di Ransel Hitam, DYN Kirim Wasiat ke Ortu
jpnn.com - JAKARTA – Tiga orang terduga teroris dicokok Tim Densus 88 Antiteror Polri di Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat, kemarin (10/12).
Mereka menyiapkan bom yang dikemas dalam panci dengan kekuatan tinggi (high explosive).
Densus mendeteksi jaringan tersebut memiliki target meledakkan bom di Istana Negara. Pasukan berlambang burung hantu itu akhirnya memutuskan untuk meledakkan bom di lokasi kejadian.
Dua di antara tiga terduga teroris tersebut adalah laki-laki berinisial NS dan AS. Seorang lainnya perempuan dengan inisial DYN. Ketiganya kini diperiksa intensif.
Mereka dideteksi merupakan jaringan Bahrun Naim, warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS. Naim juga membiayai aksi teror Thamrin dan Majalengka.
Kapolresta Bekasi Kombespol Umar Fana menjelaskan, dalam rangkaian penangkapan tiga terduga teroris itu, petugas menemukan bom seberat 3 kilogram. Bahan peledak tersebut berkekuatan melebihi trinitrotoluene (TNT).
”Bom tersebut diledakkan di lokasi karena tidak bisa diuraikan tim gegana dan puslabfor. Jenis bom belum diketahui. Tapi, dari bahan-bahannya diketahui, bila meledak, kekuatannya bisa lebih besar daripada TNT biasa,” terang Umar saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Mabes Polri Kombespol Rikwanto menyatakan, bom dengan daya ledak tinggi itu ditemukan di kamar kos nomor 104 di Jalan Bintara Jaya VIII, Bekasi. ”Bomnya disimpan di ransel hitam,” ucapnya.
JAKARTA – Tiga orang terduga teroris dicokok Tim Densus 88 Antiteror Polri di Bintara Jaya, Bekasi, Jawa Barat, kemarin (10/12). Mereka menyiapkan
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan
- Trisya Suherman: Lukisan Go Green Taruparwa Bisa jadi Penyemangat Para CEO
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Masih Terima Endorsement Meski Sudah Jadi Pejabat Negara, Raffi Ahmad: Kan Enggak Ada Larangannya
- Anak Muda Indonesia Pendiri Desa Bumi Jadi Pembicara di Diskusi PBB