Bom Surabaya Bikin Penjualan Ritel Anjlok 70 Persen
jpnn.com, SURABAYA - Koordinator Wilayah Timur Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Abraham Ibnu mengatakan, bom Surabaya membuat penjualan ritel menurun hingga 70 persen.
Penjualan ritel yang terintegrasi dengan mal biasanya naik signifikan pada weekend atau Jumat, Sabtu, Minggu.
Rata-rata dalam satu hari, penjualan mencapai Rp 500 juta sampai Rp 600 juta.
”Namun, pada Minggu dan Senin ketika kejadian bom itu, turun sampai 70 persen. Untuk ritel yang standing alone, tidak terlalu signifikan. Tidak sampai 50 persen,” ujar Ibnu, Rabu (16/5).
Untuk itu, Aprindo berencana menggenjot penjualan dengan berbagai program menarik bagi konsumen. Misalnya, promo-promo harga.
Ketua Aprindo Jatim April Wahyu Widati menyatakan, dampak bom memang tidak terduga.
Jika dikalkulasi, kehilangan omzet yang dialami semua format ritel di Jatim mencapai Rp 33,9 miliar.
”Padahal, target pertumbuhan yang diharapkan tahun ini adalah 13–15 persen,” jelas Wahyu. (puj/c20/sof)
Koordinator Wilayah Timur Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Abraham Ibnu mengatakan, bom Surabaya membuat penjualan ritel menurun hingga 70 persen.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Penyebab Utama Gelombang PHK Massal Terungkap, Industri hingga Ritel Terdampak
- Ninja Xpress Hadirkan Solusi Logistik Terintegrasi, Praktis & Ekonomis untuk Industri Ritel Lewat Ninja B2BR
- QRIS Bikin Pembayaran Digital Makin Mudah dan Aman, Peritel Ikut Diuntungkan
- Kemendikbudristek Gandeng MAP Retail Academy Cetak Lulusan Vokasi Siap Kerja
- Anak Polisi Korban Bom Surabaya Diterima Sebagai Bintara Polri
- Hadirkan Beberapa Inovasi, NCS Siap Layani Pelanggan Ritel