Bom Terulang Bukti SBY Gagal Lindungi Rakyat
Minggu, 25 September 2011 – 14:51 WIB
Neta menyesalkan, tragisnya lagi bom bunuh diri yang meledak di Gereja Kepunton, Solo, Jateng itu terjadi beberapa hari setelah masyarakat Lintas Agama melakukan aksi keprihatinan di depan Istana Merdeka, Jakarta.
"IPW menilai terulangnya kembali teror bom menunjukkan pemerintah SBY tidak serius dalam membenahi kinerja intelijen dan sistem keamanan di negeri ini," kata Neta.
Dijelaskan Neta, sepertinya pemerintah SBY tidak pernah belajar dari kasus-kasus sebelumnya. Dia menegaskan, berkaitan dengan akan adanya reshuffle kabinet, IPW juga berharap SBY mengevaluasi kinerja Kepala BIN Sutanto dan menggantinya dengan figur baru yang profesional dalam meningkatkan kinerja dan deteksi intelijen. "IPW juga berharap Kapolri mengevaluasi kinerja Kabaintelkam Polri dan Kapolda Jateng," tegas Neta.
Dia mencontohkan, meletusnya kembali bentrok antar warga di Ambon, beberapa waktu lalu adalah gambaran buruk dari kinerja Intelkam Polri. "Dan ketidakmampuan Intelkam Polri terulang kembali dalam kasus bom di Solo," tuntas Neta. (boy/jpnn)
JAKARTA - Indonesian Police Watch (IPW) prihatin dengan meledaknya kembali bom di tempat ibadah. Ketua Presidium IPW Neta S Pane menegaskan, kasus
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Yayasan GSN dan PT Atthaya Teken MoU soal Bantuan Pupuk untuk Petani Miskin
- Gangguan Kelenjar Tiroid, Bahaya Tersembunyi yang Sering Diabaikan
- LSPR Institute Buka Program Studi Pendidikan Khusus di Momen Wisuda
- Penembakan Siswa SMK oleh Oknum Polisi Cederai Rasa Keadilan Masyarakat
- Hak Konstitusional Firli Bahuri Harus Dihormati
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan