Bombana Dihantam Badai

Bombana Dihantam Badai
Bombana Dihantam Badai
Di Desa Terapung, Kecamatan Poleang Tenggara juga mengalami bencana gelombang tinggi. Di Desa yang terletak di tengah laut menuju pulau Kabaena ini, bencana rob menerjang 30 rumah. Menurut Kepala Desa Terapung, Syarifuddin, gelombang tinggi di Desa Terapung terjadi Jumat malam lalu, membuat Uking, Daeng Pacaa dan Syarifuddin kehilangan tiga rumah mereka. "Yang tersisa hanya beberapa tiang, sedangkan dinding, atap lantai serta isinya hilang disapu gelombang," katanya.

Ada juga tujuh rumah yang rusak, tapi  mengalami kerusakan sedang. "Dari empat dusun di sini, semuanya diterjang gelombang. Namun yang terparah di dusun empat karena ada tiga rumah yang hilang bersama isinya," tutur Syarifuddin via ponselnya, siang kemarin. Pasca bencana rob itu, penduduk yang rumahnya rusak memilih mengungsi ke rumah keluarganya, sedangkan tiga kepala keluarga yang rumahnya hilang, menetap sementara di gedung sekolah di Desa Terapung.

   

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bombana, Abu Kahar mengaku, gelombang pasang dan angin kencang di Bombana sudah terjadi sejak 8 hingga 11 Januari kemarin. Selama  tiga hari berturut-turut, bencana alam ini menerjang 67 rumah. Abu Kahar merinci, di desa Matirowalie terdapat 43 rumah  di Desa Terapung 13 rumah (bukan 30), 1 rumah di Sikeli,  5 rumah di Bepinang Barat serta 5 rumah lainnya di Kabaena Timur.

   

Kerusakan yang ditimbulkan bervariasi ada yang rusak berat, rusak ringan, dan terendam air. Selain rumah, air rob juga merusak 1 jembatan dan jalan lingkungan sepanjang 500 meter serta 60 meter talud penahan gelombang rusak berat. "Kerugian material ditaksir Rp 6,5 miliar ," ungkapnya. (nur)


RUMBIA - Cuaca ekstrim masih melanda Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). Angin kencang disertai banjir robmemporak-porandakan rumah di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News