Bomber Rusia Mantan Marinir
Jumat, 18 Februari 2011 – 11:11 WIB
MOSKOW - Kepolisian Moskow masih berusaha keras mengungkap jati diri Magomed Yevloyev, pelaku bom bunuh diri di Bandara Internasional Domodedovo 24 Januari lalu. Kemarin (17/2), muncul informasi baru soal pemuda 20 tahun itu. Konon, sampai bulan lalu, dia masih tercatat sebagai anggota Korps Marinir di Rusia Timur Jauh. Sejak meninggalkan kesatuannya pada pertengahan bulan lalu itulah, Yevloyev tidak pernah kembali lagi. Belakangan, diketahui bahwa saat pulang ke desa kelahirannya itulah, dia menyusun serangan bom bunuh diri. Dengan bantuan dua adik kandung, Akhmed dan Fatima, serta dua teman masa kecilnya, Adam Ganizhev dan Umar Aushev, dia merakit bom plastik berdaya ledak tinggi.
"Beberapa bulan sebelum insiden di Bandara Internasional Domodedovo Moskow itu, dia tergabung dalam Armada Pasifik yang bertugas di ujung timur Kota Vladivostok," ungkap seorang pejabat kepolisian regional, dalam wawancara dengan harian Kommersant.
Tapi, bulan lalu, dia meninggalkan kesatuannya untuk menjenguk sang ayah yang sakit di kampung halaman. Sebelum bergabung dengan Armada Pasifik, Yevloyev sempat menjalani wajib militer dengan resimen 165 Korps Marinir Vladivostok. Selanjutnya, dia bertugas selama tiga bulan di Armada Pasifik. Saat menerima kabar ayahnya sakit, anak sulung dari tiga bersaudara itu langsung meninggalkan kesatuan dan bertolak ke Desa Ali-Yurt, Ingushetia Region, Kaukasus Utara.
Baca Juga:
MOSKOW - Kepolisian Moskow masih berusaha keras mengungkap jati diri Magomed Yevloyev, pelaku bom bunuh diri di Bandara Internasional Domodedovo
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer