Bomber Wanita Lebih Efektif
Rabu, 31 Maret 2010 – 01:39 WIB
Para wanita pengebom --di Rusia dikenal dengan nama Shahidka-- itu direkrut dari para wanita Chechnya yang kehilangan suami, anak, ayah, atau kerabat lainnya akibat invasi militer Rusia. Ada juga yang korban pemerkosaan. Tapi, ada pula yang bergabung setelah diperas atau diintimidasi gerilyawan Chechnya.
Baca Juga:
Yang pasti, mereka mendapatkan julukan Black Widows atau "Janda Hitam" itu dari pakaian mereka yang serbahitam saat beraksi. Di balik pakaian yang menutupi seluruh bagian tubuh itu, mereka mengenakan sabuk bermuatan bahan peledak.
Taktik bunuh diri mulai digunakan para kelompok anti Rusia di Chechnya pada 2000. Nah, setelah drama penyanderaan di gedung teater tadi, gerilyawan Chechnya menjadi lebih sering melibatkan wanita dalam aksi mereka.
Di antaranya, dalam percobaan pembunuhan terhadap Akhmad Kadyrov--pemimpin Chechnya pro-Rusia--pada Mei 2003, insiden pada festival rock panggung terbuka di Moskow pada Juli dan Desember 2003, dan drama penyanderaan di sekolah Beslan, Ossetia Utara, pada 2004.
NAMA Black Widows atau Janda Hitam kembali mengemuka seiring serangan bom ganda di Stasiun Metro di Moskow Senin pagi lalu (29/3). Apalagi setelah
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer