Bonaran Salahkan Wakilnya

jpnn.com - JAKARTA - Bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang mengaku tidak mengenal mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Sebaliknya ia menyebut wakilnya Sukran Jamilan Tanjung yang pernah bertemu dengan Akil.
Hal itu diungkapkan Bonaran sebelum menjalani pemeriksaan di KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah di Mahkamah Konstitusi, Rabu (15/10).
"Saya sudah katakan yang pernah bertemu dengan Akil Mochtar itu wakil saya, Sukran Jamilan Tanjung. Ketemu di Akbar Institute," kata Bonaran.
Bonaran menyatakan Sukran dan Akil membicarakan mengenai Pilkada Tapanuli Tengah. Ia mengaku tidak setuju dengan tindakan itu.
"Itu mereka saling bicara mengenai Pilkada Tapanuli Tengah. Saya marah, tidak boleh bicara seperti itu," ujar Bonaran.
Lebih lanjut Bonaran mengungkapkan dirinya tidak pernah memberikan suap kepada Akil. "Saya tidak pernah memberikan uang ke Akil Mochtar dan kepada siapapun di dunia ini 1,8 miliar, 2 miliar, 3 miliar, kok saya jadi tersangka sekarang?" ujarnya.
Bonaran menilai sangkaan KPK bahwa dirinya memberikan suap kepada Akil tidak tepat. Alasannya, Akil tidak termasuk hakim panel yang menangani perkaranya di MK.
"Apa korelasinya Akil saya suap? Enggak ada gitu loh. Saya tidak kenal Akil dan saya tidak pernah memberikan uang kepada Akil atau kepada siapapun termasuk anda! Kalau ada yang bisa membuktikan saya pernah memberikan uang kepada siapapun silakan tahan saya. Tidak ada uang saya kan?" tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang mengaku tidak mengenal mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Sebaliknya ia menyebut
- Seusai Membongkar Hibisc Fantasy Puncak, Dedi Mulyadi Bakal Audit Seluruh BUMD Jabar
- KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil Terkait Dugaan Korupsi
- Polisi Dinilai Selewengkan Restorative Justice di Kasus WN India Vs Perusahaan Saudi
- Pengangkatan CPNS & PPPK Ditunda, Muhdi: Sulit Dipercaya
- Wamentan: Pengusaha FOMO Naikkan Harga Pangan Terancam Pidana & Masuk Neraka
- Heboh Kasus MinyaKita, Legislator PKB Singgung Soal Pengawasan