Bongkar Ancaman Novel Baswedan, Sebut Nama Johan Budi
Bahkan, kata dia, sudah memberikan kuasa kepada orang yang dipercaya untuk mengambil harta itu.
"Tapi, orang yang mengambil dihina-hina. 'Ibu dibayar berapa oleh Muhtar Ependy? Ibu perlu tahu bhwa Pak Muhtar akan ditetapkan lagi sebagai tersangka, jadi hartanya tidak dikembalikan'," kata Muhtar menirukan kalimat orang KPK.
Dia menambahkan, saat Ramadan 2016 lalu ada orang yang mengaku utusan dari Johan Budi mendatanginya di Sukamiskin.
Menurut Muhtar, orang tersebut menawarkan karena mau Lebaran dan agar ada tunjangan hari raya, maka harta itu sebaiknya dibagi dua.
"Harta Pak Muhtar bisa kita dikembalikan apabila Pak Muhtar mau tanda tangan harta itu dibagi dua'. Hak jual harus diserahkan ke mereka," katanya.
Namun, Muhtar menolak karena merasa itu harta halal dan bukan dari korupsi.
Pansus kemudian mencecar apa benar yang disebut Muhtar soal utusan Johan Budi. Tanpa ragu, Muhtar berani menjamin bahwa apa yang dikatakannya adalah benar.
"Utusan Johan Budi, namanya lupa saya tapi nomor HP-nya ada di saya. Kalau saya ngarang, dosa pak," ungkapnya.
Muhtar Ependy, orang dekat mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, dihadirkan sebagai narasumber di Pansus Hak Angket Komisi Pemberantasan
- Tok, MK Putuskan Permohonan Novel Cs soal Syarat Usia Capim KPK, Hasilnya
- Novel Baswedan Minta Seleksi Capim KPK Disetop Sementara, Ini Tujuannya
- Kebersamaannya dengan RG hingga Novel di UI Viral, Hasto Bocorkan Isi Pembicaraan
- Sahroni Menilai Kortas Tipikor Polri Akan Jadi Era Baru Pemberantasan Korupsi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Diberitakan Mencalonkan Diri Jadi Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri, Novel Baswedan Bilang Begini