Bongkar Dugaan Korupsi di Anak Perusahaan BUMN, Polisi Sita Rp 8 Miliar
jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya membongkar kasus dugaan korupsi di salah satu anak perusahaan BUMN, PT Peruri Digital Security (PDS). Polisi menyita barang bukti, antara lain, berupa uang tunai senilai Rp 8 miliar lebih.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulfan menjelaskan pengungkapan kasus itu berawal dari laporan polisi yang diterima pihaknya pada 29 Juni 2021.
"Ada terlapor, yakni PT PDS, kemudian dalam tindak pidana ini bisa dikatakan ini adalah tindak pidana fiktif karena kegiatan tidak ada," kata Zulpan saat jumpa pers di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (26/11).
Perwira menengah Polri itu menjelaskan konon perusahaan tersebut sedang melakukan pengadaan penyediaan data storage, network perfomance monitoring, diagnotic siem dan manage service senilai Rp 13.175.586.047. Dana tersebut berasal dari kas operasional PT PDS.
Dokumen-dokumen terkait pengadaan data itu sudah lengkap.
Namun, pengadaan data storage ini tidak terealisasi.
Menurut Zulfan, barang hasil pekerjaan tidak pernah diserahterimakan atau fiktif, tetapi dilakukan pembayaran.
“Ini berdampak pada kerugian," tegas perwira menengah Polri itu.
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya membongkar kasus dugaan korupsi di salah satu anak perusahaan BUMN. Polisi menyita barang bukti, antara lain, uang Rp 8 miliar lebih.
- Pemerintah Perlu Berhati-hati soal Penghapusan Utang UMKM
- Pengacara Firli Bahuri Tuding Polisi Kurang Bukti Penyidikan
- Korupsi Rp 4,48 Miliar, Koruptor Ini Cuma Dituntut 18 Bulan Penjara
- Menteri BUMN: Kalau Bisa BTN jadi Megabank yang Memberikan Solusi Perumahan
- Oknum TNI AL Ditangkap terkait Penembakan Bos Rental Mobil
- Bos Rental Mobil yang Tewas Ditembak Sempat Minta Bantu Polisi?