Bongkar Kejahatan Assad, AS Selundupkan Mayat ke Jordania
jpnn.com - Para pakar senjata kimia dari Amerika Serikat sedang berupaya memindahkan mayat korban serangan gas di Douma, Syria ke Jordania. Langkah ini diambil untuk membuktikan dugaan kejahatan perang oleh rezim Presiden Bashar Al Assad.
Di negara tersebut, para pakar AS akan melakukan identifikasi lebih terperinci berdasar jejak racun yang masih tertinggal di tubuh para korban.
Itu dilakukan karena jejak senjata kimia di lokasi kejadian tidak bisa bertahan lama.
Kabarnya, Jordania akan menerima sekitar 42 mayat. Jasad-jasad tersebut bakal dikirim secara ilegal. Tepatnya, diselundupkan.
Sebab, pemerintah Syria tidak akan mengizinkannya. Selain mayat, para pakar AS dan pakar internasional di Jordania akan menerima sampel biologi para korban selamat.
Seorang dokter yang ikut menangani serangan korban serangan gas kimia itu menduga tidak hanya klorin yang ikut ditembakkan pada Sabtu (7/4).
’’Ada zat kimia selain klorin yang langsung menyerang sistem saraf pusat. Klorin tidak sedahsyat itu. Memang ada kandungan klorin juga. Tapi, bukan hanya klorin yang membunuh mereka,’’ ujarnya kepada The Guardian.
Selain total 70 korban tewas, sekitar 500 orang di Douma dirujuk ke rumah sakit setempat. (hep/c20/pri)
Demi membuktikan dugaan kejahatan perang oleh rezim Presiden Bashar Al Assad, pakar senjata kimia Amerika Serikat menyelundupkan mayat ke Jordania
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Tolak Bom
- Rezim Assad Tumbang, Jerman Langsung Tutup Pintu untuk Warga Suriah
- Dunia Hari Ini: Warga Suriah Mengambil Barang-barang di Istana Assad
- Muhammad al-Julani Jadi Sosok Penting Penggusur Bashar al-Assad, Inilah Profilnya