Bongkar Pasang Menteri Bisa Merusak Elektabilitas Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Isu reshuffle jilid III terus menggelinding. Voxpol Center menilai, jika tidak dilakukan secara terukur, pergantian posisi menteri itu berpotensi menggembosi elektabilitas Presiden Joko Widodo.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menyatakan, isu reshuffle saat ini cenderung dipengaruhi kepentingan politik daripada tolok ukur berbasis kinerja.
’’Mestinya reshuffle harus beririsan dengan perbaikan insentif kinerja, bukan sekadar utak-atik untuk memenuhi kepentingan politik,’’ katanya kemarin (26/4).
Menurut Pangi, Jokowi harus menempatkan seseorang sesuai dengan keahlian atau orang yang tepat di posisi yang tepat.
Selain itu, harus ada indikator yang jelas untuk menilai menteri yang memiliki rapor merah, kuning, atau hijau.
Harus jelas mana standar menteri yang tidak mencapai target dengan menyebut secara jelas capaian masing-masing.
’’Presiden jangan terjebak pada persoalan suka tidak suka atau segan karena putra mahkota ketua umum parpol,’’ ujar Pangi.
Dalam hal ini, reshuffle dibutuhkan kalau banyak indikator yang tak tercapai dan tidak maksimal. Namun, acap kali reshuffle tidak beririsan dengan kinerja, yang tentu bisa berpengaruh kepada presiden.
Isu reshuffle jilid III terus menggelinding. Voxpol Center menilai, jika tidak dilakukan secara terukur, pergantian posisi menteri itu berpotensi
- Menteri Merapat ke Rumah Jokowi, Muzani Gerindra: Pak Prabowo Tidak Merasa Terganggu
- Idrus Yakin Tidak Ada Matahari Kembar, Cuma Upaya Membenturkan Prabowo dan Jokowi
- Sekjen GibranKu Angkat Bicara Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Tegas
- 5 Berita Terpopuler: Ada Kabar Duka, BKN Ungkap Jumlah Penerbitan SK PPPK 2024, Siap Buka-bukaan?
- Menteri Prabowo Sebut Jokowi Bos, Guntur PDIP Ingatkan Bahaya Gerhana Politik
- ReJO Siap Bela Jokowi dari Serangan soal Ijazah Palsu