Bongkar Reaktor Nuklir Penuh Radiasi, Jepang Akan Gunakan Robot Bertangan 3
Reaktor 4, yang tak beroperasi ketika gempa pemicu tsunami melanda di bulan Maret 2011, telah dibersihkan dari 1535 sisa tabung bahan bakar pada Desember 2014.
Rendahnya tingkat radiasi membuat para pekerja berdiri di kolam reaktor 4 untuk memantau pelepasan tabung bahan bakar, tapi hal itu tak mungkin terjadi di reaktor 3, yang rusak oleh ledakan hidrogen dan mengalami kehancuran.
Pelepasan tabung bahan bakar di reaktor 3 akan "lebih sulit karena harus dilakukan sepenuhnya dari jarak jauh", kata pejabat TEPCO, Isao Shirai.
Robot Toshiba ini memiliki beberapa kamera yang memungkinkan pekerja untuk melihat dari berbagai sudut, dua tangan yang bisa mengambil dan memotong puing, dan tangan ketiga yang dirancang untuk mengambil tabung bahan bakar.
TEPCO mengatakan, pihaknya berharap untuk menurunkan tingkat radiasi ke level 1 millisievert per jam, yang masih terlalu tinggi untuk pekerjaan jangka panjang di lokasi.
Menurut Badan Perlindungan Radiasi dan Keselamatan Nuklir, warga Australia terpapar radiasi rata-rata sebesar 1,5 millisievert per tahun, lebih dari setengahnya berasal dari sinar-X medis. Jepang menutup semua reaktor nuklir pada tahun 2013, namun mulai mengaktifkan mereka kembali secara online pada bulan Agustus 2015.
Perusahaan asal Jepang, Toshiba, meluncurkan robot amfibi ber-remote control untuk melepas tabung bahan bakar dari bangunan reaktor 3 yang sangat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan