Boni Hargens Ingatkan Politik Identitas Rawan Dimainkan Oligarki Jelang Pemilu 2024
"Kami menilai narasi dan pendekatan keagamaan itu yang paling efektif menjadi bahan bakar menggalang dukungan sekaligus menyudutkan kelompok lain yang berbeda pilihan politiknya," tegas Boni Hargens.
Sementara itu, Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean mengatakan setelah dibubarkannya Petral, kaum oligarki mengambil peran lain untuk berada di belakang kandidat pencapresan dan membangun relasi ekonomi politik dengan partai politik.
Menurut Ferdinand, pihak itu berharap melalui jalur elektoral, bisa memainkan peran ekonomi bisnis, sebagaimana saat Petral masih eksis.
Mantan politikus Partai Demokrat itu juga menyinggung praktik liberalisme politik yang sebelumnya merupakan andil dari para oligarki.
"Yang disayangkan adalah relasi oligarki yang berada di balik layar untuk mengerahkan kelompok tertentu menggunakan identitas keagamaan untuk kepentingan politik jangka pendek yang efeknya merusak hubungan antarkelompok masyarakat," ujar Ferdinand.
Ferdinand berharap masyarakat pemilih cerdas dan bijak dalam memilih dan menentukan dukungan menjelang masa pencapresan menuju pemilu 2024 mendatang.
"Jangan sampai memilih sesaat, rasa penyesalannya begitu panjang," tutur Ferdinand. (cr3/jpnn)
Direktur LPI Boni Hargens mengungkapkan potensi kerawanan menjelang pemilu 2024, salah satunya ialah politik identitas yang dikerahkan oleh para oligarki
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Mardiono: Kader PPP Menyalahkan Kekurangan Logistik Pas Kalah Pemilu 2024
- Bang Long Minta Masyarakat Melayu Jangan Dibawa untuk Komoditas Politik Kepri
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting
- Rapat Perdana Bareng Timses, Pramono-Rano Sepakat Tidak Gunakan Politik Identitas