Boni Hargens Jelaskan Penyebab Berkembangnya Kelompok Radikal

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Boni Hargens menyoroti kelompok radikal sebagai permasalahan dalam politik nasional Indonesia saat ini.
Dia menilai ada kelompok-kelompok yang mengatasnamakan masyarakat sipil dan mengusung ideologi baru.
"Umumnya, kelompok ini tidak begitu akrab dengan demokrasi, bahkan mereka menentang demokrasi dan mereka mengusung satu konsep bernegara yang berdasarkan kitab suci," kata Boni dikutip JPNN.com dari podcast Jokowi-Prabowo 2024, Rabu (12/1).
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) itu mengatakan kemunculan kelompok radikal banyak terjadi sejak awal pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebab, lanjut dia, kelompok-kelompok tersebut mendapatkan ekosistem yang kondusif untuk bertumbuh.
Kemudian, masuknya beberapa tokoh yang dinilai menjadi bagian dari kelompok radikal ke pemerintahan juga disebut sebagai perluasan ruang pengaruh.
Dengan begitu, menurut Boni Hargens, terjadi pertumbuhan jumlah orang yang tergabung dalam kelompok radikal sepanjang 2004 hingga 2014.
"Sekarang 2014 sampai dengan hari ini kami melihat dampaknya yaitu radikalisasi yang begitu serius di banyak institusi negara maupun di level masyarakat sipil," tegas Boni.(mcr9/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Pengamat Politik Boni Hargens menyoroti kelompok radikal sebagai permasalahan dalam politik nasional Indonesia saat ini.
Redaktur : Friederich
Reporter : Dea Hardianingsih
- Survei LPI, Boni Hargens: Peran Wapres Gibran Sangat Strategis Dukung Prabowo Wujudkan Asta Cita
- Boni Hargens Kagumi Kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
- Tanggapi Tagar #KaburAjaDulu, Boni Hargens: Prabowo-Gibran Sangat Menghargai Kritik
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- Kepala BNPT: RAN PE Masih Perlu Dilanjutkan