Boni Hargens Minta KPK Investigasi Penggunaan Anggaran di Dinkes Manggarai

jpnn.com, JAKARTA - Akademisi asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Boni Hargens mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginvestigasi penggunaan anggaran di Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT.
Boni Hargens menyampaikan hal itu, Selasa (4/6) menyusul adanya kasus kelangkaan obat untuk racun ular di RSUD Ben Mboi Ruteng, milik Pemkab Manggarai.
Direktur RSUD itu mengakui hingga kini belum ada stok obat di daerahnya, termasuk di Dinas Kesehatan dan di seluruh Puskesmas, yang membuat pasien harus mencari sendiri obat di Rumah Sakit Swasta di Labuan Bajo, yang jaraknya sekitar 5 jam perjalanan darat dari Ruteng.
Boni menyatakan hal ini merupakan bukti ketidakbecusan pihak Dinas Kesehatan di kabupaten yang dipimpin Bupati Kamelus Deno itu dalam menjalankan mandat melayani rakyat.
“Saya minta Pemda Manggarai segera mengevaluasi total layanan kesehatannya,” kata Boni.
Ia pun menyatakan penggunaaan anggaran di Dinas Kesehatan perlu diinvestigasi, mengingat keluhan terhadap pelayanan kesehatan di Manggarai sudah sering disampaikan masyarakat.
“KPK perlu segera menginvestigasi pemakaian anggaran kesehatan di Manggarai,” jelasnya.
“Saya sudah tidak sabar dengan ketidakbecusan banyak Pemda di NTT, terutama di Manggarai, setelah mendapat banyak laporan dari masyarakat selama ini,” tambah Boni.
Akademisi asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Boni Hargens mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginvestigasi penggunaan anggaran di Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT.
- Sahroni Usul KPK Buat Aturan Penahanan Gaji-Promosi Jabatan Bagi Pejabat Tak Lapor LHKPN
- KPK Periksa Djan Faridz Terkait Dugaan Suap Pengurusan Anggota DPR RI
- KPK Periksa Adik Febri Diansyah dalam Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo
- Pramono Anung Datangi KPK, Sampaikan Permintaan
- Praperadilan Ditunda, Pengacara Staf Hasto Sindir KPK
- KPK Absen, PN Jaksel Tunda Sidang Praperadilan Staf Hasto