Boni Hargens: Safari Politik Anies Baswedan Menodai Demokrasi Elektoral

jpnn.com, JAKARTA - Safari politik yang dilakukan bakal calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan (AB) telah mencederai demokrasi elektoral.
“Bawaslu harus mengambil sikap tegas dan melakukan evaluasi substantif, bukan sekadar evaluasi prosedural-administratif,” kata Boni Hargens, Analis Politik lulusan Walden University, AS dan Direktur Eksekutif Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) pada Jumat (16/12).
Menurut Boni, aturan kampanye memang berlaku bagi calon presiden yang sudah terdaftar resmi di KPU, tetapi hal itu tidak membatasi yurisdiksi dan kewenangan Bawaslu untuk melakukan pengawasan secara menyeluruh.
“Apa yang dilakukan AB merupakan mencuri start kampanye secara gamblang dan agresif,” ujar Boni.
Boni menilai hal itu tidak hanya melanggar aturan Pemilu, tetapi juga berpotensi menciptakan pembelaham politik yang dini di tengah masyarakat.
“Kecemasan terbesar kita adalah terjadinya konflik horizontal antara pendukung AB dan yang bukan pendukung,” ujar Boni.
Selain Bawaslu, Partai Nasdem sendiri juga perlu bersikap bijaksana dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan partai.
Partai perlu menertibkan bakal capresnya supaya tidak melahirkan masalah bagi kepentingan umum.
Safari politik yang dilakukan bakal calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan (AB) telah mencederai demokrasi elektoral.
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- PA GMNI Dorong Etika Bernegara Berbasis Pancasila untuk Atasi Krisis Demokrasi
- Konsorsium Jurnalisme Aman Desak Pemerintah Lindungi Kebebasan Pers
- Ahmad Rofiq Optimistis Partai Gema Bangsa Bisa Jadi Peserta Pemilu 2029
- Sampaikan Laporan saat Rapur, Komisi II Punya 10 Catatan soal Evaluasi Pimpinan DKPP