Boni Sebut Posisi Terbaik Ahok Tetap di Lingkaran Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens menilai posisi terbaik bagi Basuki T Purnama alias Ahok setelah menjalani masa hukuman sebagai terpidana penodaan agama nanti adalah membantu Joko Widodo (Jokowi). Hanya saja Boni menyadari, sulit bagi mantan gubernur DKI Jakarta itu untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).
"Sulit bagi Ahok untuk menjadi cawapres saat ini akibat ulah arsitek hitam. Seperti kelompok Saracen dan MCA (Muslim Cyber Army, red),” ujar Boni kepada JPNN, Rabu (14/3).
Boni menegaskan bahwa Ahok akan bisa bekerja maksimal dalam memanfaatkan kemampuannya jika membantu Jokowi. Jika mantan bupati Belitung Timur itu bisa berada di lingkaran Jokowi maka gerakan perubahan yang sudah berjalan hampir empat tahun ini akan terus meningkat.
"Saya menilai, keberadaan Ahok (setelah bebas,red) mesti memperkuat posisi Presiden Jokowi," ulas Boni.
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia itu menambahkan, Ahok bisa memperkuat kinerja pemerintahan Jokowi. "Tapi memang sulit bagi Ahok untuk mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden Jokowi karena situasi politik yang masih kental dengan nuansa SARA," ucapnya.(gir/jpnn)
Boni menyatakan bahwa Ahok akan bisa bekerja maksimal dalam memanfaatkan kemampuannya jika membantu Jokowi. Hanya saja, Ahok memang sulit untuk jadi wapres.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta