Boni Tuding Rizal Tidak Beretika

Boni Tuding Rizal Tidak Beretika
Boni Tuding Rizal Tidak Beretika
Di tempat terpisah, pakar ilmu komunikasi dari UI, Effendy Gazali, mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Rizal dengan pernyataannya bahwa bagaimana mungkin cawapres Prabowo bisa menggerakkan ekonomi rakyat karena Prabowo memiliki 98 ekor kuda dan tiga di antaranya berharga Rp 3 miliar, adalah salah satu bentuk kampanye negatif.

"Dalam ilmu komunikasi, kampanye negatif itu memang harus dilakukan. Namun kampanye negatif itu sendiri terbagi lagi, ada yang sehat dan tidak sehat. Ketika pernyataan tidak dilakukan dengan fakta atau melebih-lebihkan, seperti menyindir Prabowo tidak akan punya waktu karena sibuk mengurusi kudanya, tentunya adalah hal yang terlalu dilebih-lebihkan. Masa Prabowo tidak punya anak buah dan sistem untuk ngurusi kudannya? Ini kan sama saja dengan tudingan bahwa jika PKS berkuasa maka semuanya akan syariah," jelasnya.

Menurut Effendi, kampanye yang sehat seharusnya dilakukan oleh tim kampanye SBY, misalnya dengan memuji diri sendiri dan menerima serangan orang lain dan membalikkan serangan itu dengan bukti yang justru sebaliknya. "Oleh karena itu, justru baik bagi Megawati dan Prabowo untuk membuktikan kepada masyarakat, bahwa tudingan anggota tim sukses SBY itu tidak benar," sarannya. (fas/JPNN)

JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens, menuding juru bicara Tim Kampanye Nasional capres-cawapres SBY-Boediono,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News