Bonnie: Sensor Karya di Lukisan Yos Suprapto Bisa jadi Preseden Buruk Pemerintahan Prabowo
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Bonnie Triyana menyikapi batalnya pameran lukisan seniman senior Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis (19/12). Legislator dari Daerah Pemilihan I
Banten itu mengatakan bahwa negara seharusnya memberi ruang bagi seniman menyalurkan aspirasi kritis untuk ditampilkan ke publik.
"Jadi, jangan malah alergi dan intervensi," kata Bonnie Triyana melalui keterangan persnya dikutip Minggu (22/12).
Bonnie mengkritik sensor dari Galeri Nasional yang merupakan lokasi institusi milik pemerintah di bawah Kementerian Kebudayaan.
"Sensor karya yang terjadi dalam pameran ini bisa jadi preseden buruk dalam pemerintahan Prabowo Subianto,” ungkap Bonnie.
Diketahui, pameran lukisan Yos Suprapto batal dilaksanakan setelah kurator yang ditunjuk Galeri Nasional menyensor lima dari 30 karya milik seniman dari yang pernah mengenyam pendidikan di ASRI Yogyakarta itu.
Adapun, lima lukisan yang terkena sensor karena berkaitan dengan sosok yang pernah populer di masyarakat Indonesia. Beberapa kalangan beranggapan gambar yang terkena sensor mirip wajah Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi). Satu lukisan yang disensor menunjukkan gambar seorang raja yang dianggap mirip Jokowi menginjak orang atau rakyat jelata.
Bonnie mengatakan karya dari sebuah seni sebenarnya multitafsir. Menurut dia, menjadi bahaya ketika negara menjadikan satu arti dari sebuah lukisan.
Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana menganggap Presiden Prabowo Subianto menuai citra negatif dengan batalnya pameran lukisan Yos Suprapto.
- Tidar Sukses Gelar Pra-Kongres IV, Ini Beragam Kegiatannya
- Temuan Litbang Kompas Jadi Tanda Kinerja Prabowo-Gibran Dirasakan Rakyat
- Prabowo Setujui Anggaran Rp 48,8 T untuk Lanjutkan Pembangunan IKN
- Basuki Undang Prabowo Groundbreaking Proyek Rp 6,5 Triliun di IKN
- Soal Program Makan Bergizi Gratis, Prabowo Minta Guru Tak Perlu Berterima Kasih
- Begini Capaian 100 Hari Kerja Kementerian BUMN Dalam Mendukung Asta Cita Prabowo-Gibran