Bonnie Triyana Ungkap 10 Warisan Kolonialisme yang Masih Tersisa hingga Kini

Bonnie Triyana Ungkap 10 Warisan Kolonialisme yang Masih Tersisa hingga Kini
Sejarawan Bonnie Triyana mengungkapkan perilaku kolonialitas yang melekat di tengah kehidupan masyarakat hingga saat ini. Foto: source for jpnn

Demikian halnya dengan diskriminasi rasial yang secara formal sejak 1812 merancang aturan melalui lewat kesepakatan Belanda dan kesultanan untuk melindungi orang Tionghoa dan melahirkan banyak masalah.

Belanda juga menganggap orang Jawa sebagai orang yang mendalami sejarah, tetapi tertinggal dalam segi perkembangan ilmiah lewat “mitos pemalas”.

Trauma terhadap paham kiri dan kanan juga jadi hal lain yang disorot Bonnie. Kekerasan sering dilazimkan sebagai resolusi saat merespons segala hal yang terjadi di status quo. Bonnie tegas menolak mitos buruh pemalas.

"Jadi mitosnya, kalau gaji buruh dinaikan, maka akan makin malas bekerja," papar Bonnie.

Selain itu, Bonnie juga memberikan kritik terhadap praktik stratifikasi sosial dan menyebabkan diskriminasi terhadap kelas bawah.

"Jabatan-jabatan tertinggi terus diisi oleh pihak yang kuat dan mempunyai hak istimewa sedari awal. Ketika mereka sudah berada di strata atas, maka dengan mudahnya membuat kebijakan yang bisa menyengsarakan kelas bawah. Seperti pungutan liar dalam sekolah, setoran atau pemberian hadiah kepada atasan, dan gratifikasi," urainya.

Bonnie ikut mengecam patriarki dalam politik. Kolonialisme merangkul feodalisme yang melestarikan sistem patriarkis yang cara kerjanya masih berlaku hingga hari ini.

Terakhir, Bonnie menyorot apartheid dalam pembangunan kota. Bukan rahasia lagi jika pengembang perumahan kelas menengah atas mampu menghadirkan berbagai fasilitas umum dan sosial bagi warganya.

Sejarawan Bonnie Triyana mengungkapkan perilaku kolonialitas yang melekat di tengah kehidupan masyarakat hingga saat ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News