Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
Berziarah di Novodevichye, ’’Rumah Masa Depan’’ Paling Artistik di Dunia
Jumat, 22 Februari 2013 – 14:47 WIB
Tidak ada yang mirip. Kecuali patung-patung putih tentara AS, yang menghiasi Korean War Memorial di DC. Patung kepala dan wajah orang yang dikuburkan di Novodevichye, jauh lebih variatif, lebih rumit, lebih detail dengan material yang lebih sulit.
Tidak ada kesan magis, angker, menakutkan, dan menyeramkan. Jauh dari kesan, hantu pocong, suster ngesot, sundel bolong, wewe gombel, si manis jembatan Ancol, monster atau vampire. Yang adalah galeri seni patung dengan pahatan penuh estetika, dari batu alam, batu marmer, dan batu granit yang keras dan halus.
Saat saya memasuki kompleks makam berpagar batu bercat merah itu, saya agak ragu. Salju masih menghiasi tembok tua yang dibangun pada abad 16 itu. Seorang petugas dengan tatapan mata yang amat tajam, mengamati pengunjung, memastikan apa saja yang dibawa di sana. Tidak perlu membayar tiket, tidak perlu laporan tertulis, paspor juga tidak diperiksa, dan kita bebas berjalan-jalan di area makam seluas 7 hektare itu.
Suasananya bersih, rapi, tidak ada sampah, di musim dingin suhu rata-rata di kisaran 14-17 derajad Celcius. Hening, dingin, dan sama sekali tidak menakutkan. Hanya ada satu suara ekskavator kecil yang lalu lalang mengangkut tumpukan salju yang menutupi jalan ke dalam truk. Banyak pengunjung yang sedang berziarah, dan tidak mempertontonkan wajah sedih atau raut yang sembab setelah memeras air mata.
Dalam teori humanisme dari filsuf manapun, di zaman apapun, cerita kematian dan taman makam itu selalu bernuansa kepedihan. Rasa duka cita itu, dilukis
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing
- Surga Para Diver, Fotografer dan Hunter Underwater