Borobudur
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Kalau terjadi pelanggaran vandalisme pelaku bisa ditangkap dan diadili serta divonis on the spot.
Kepolisian Indonesia sekarang sudah bisa memanfaatkan teknologin digital untuk melakukan program e-tilang atau tilang elektronik.
Para pelanggar aturan lalu lintas akan langsung mendapatkan notifikasi denda yang dikirim ke alamat rumah disertai bukti pelanggaran yang bisa diakses melalui barcode.
Pengelola wisata Borobudur bisa memakai teknologi yang sama untuk mencegah vandalisme.
Masih banyak alteratif lain yang bisa diambil untuk memastikan kelestarian Candi Borobudur.
Melakukan edukasi terhadap pengunjung akan pentingnya warisan budaya candi juga bisa dilakukan oleh para tour guide.
Sebelum masuk ke kompleks candi para pengunjung juga bisa dideteksi melalui peralatan detector untuk mencegah mereka membawa benda-benda yang merusak, termasuk permen karet.
Kalau permen karet disebut sebagai salah satu penyebab vandalisme yang paling umum maka penjualannya harus dilarang di lingkungan kompleks candi.
Candi Borobudur menjadi perbincangan nasional di jagat media sosial maupun media konvensional karena kenaikan harga tiket yang fantastis. Luhut pun dikritik.
- Libur Lebaran 2025, Kota Lama Semarang Jadi Destinasi Wisata Favorit, Borobudur Tak Seperti Dahulu
- Prana Borobudur Restaurant Jadi Magnet Baru Wisata Kuliner
- Akhir Tahun, InJourney Destinations Hadirkan Liburan Berkesan di Borobudur, Prambanan & TMII
- Luhut Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran, Dilantik Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional
- Siap Diresmikan Presiden, Brantas Abipraya Percantik Kawasan Wisata Borobudur
- InJourney Lakukan Penataan Ulang Kawasan Candi Borobudur