Bos BRI Berbagi Resep Agar Bisnis Perbankan Tahan Banting, Begini
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama BRI Sunarso berbagi resep menyelamatkan bisnis perbankan dari dampak pandemi Covid-19.
Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) itu mengatakan perbankan perlu memperkuat cadangan melalui peningkatan persentase non-performing loan (NPL) coverage dan loan at risk (LaR) coverage.
Menurutnya, tidak menjadi masalah jika perbankan memperkuat cadangan dengan menggunakan keuntungan atau laba.
“Maka harus berhati-hati membukukan laba kalau harus mengorbankan pencadangan karena ini bumper kalau terjadi masalah di kemudian hari,” kata Sunarso seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/9).
Menurut dia rasio NPL anggota Himbara sendiri masih berkisar di angka 3-4 persen.
Namun, lanjut dia, nilai tersebut sudah menjadi pertanda bahwa perbankan anggotanya melakukan pencadangan melalui NPL coverage.
Sunarso pun memerinci rasio NPL Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada Juni 2021 sebesar 3,27 persen, Bank Mandiri sebesar 3,19 persen, Bank Negara Indonesia (BNI) 3,91 persen, dan rasio NPL Bank Tabungan Negara (BTN) sebesar 4,10 persen.
"NPL coverage BRI telah mencapai 258,41 persen, Bank Mandiri 237,30 persen, BNI 215,30 persen, dan BTN 120,72 persen," bebernya.
Bos BRI Sunarso membagikan resep agar bisnis perbankan tahan banting selama pandemi Covid-19
- Pemerintah Perlu Berhati-hati soal Penghapusan Utang UMKM
- Menteri BUMN: Kalau Bisa BTN jadi Megabank yang Memberikan Solusi Perumahan
- Efek PPN 12 Persen, 3 Jenis Kredit Perbankan Ini Bakal Naik
- Strategi BNI Perkuat Bisnis Konsumer & Korporasi untuk Perekonomian Sepanjang 2024
- Tolong Disimak, Perbankan Diminta Blokir 8.500 Rekening Judi Online
- Menutup 2024, BRI Life Gelar Serangkaian Kegiatan TJSL