BOS di Papua Lebih Rendah Dari Biaya Hidup
Selasa, 28 Februari 2012 – 19:14 WIB
"Maka dari itu, untuk dapat melakukan percepatan pembangunan di Papua, harus ada pendekatan. Yakni, dengan pemenuhan unit cost yang dapat memenuhi harga-harga kebutuhan di daerah setempat," tukasnya.
Sementara Plt Dirjen Pendidikan Dasar Kemdikbud, Suyanto menjelaskan, besaran unit cost dana BOS yang ditetapkan pemerintah tersebut disesuaikan dengan rata-rata kebutuhan biaya operasional pendidikan dasar di seluruh Indonesia. Bahkan, selain dana BOS, pemerintah juga memberikan sedikit tambahan biaya personal siswa. Misalnya, pembelian seragam dan uang transport bagi siswa yang rumahnya jauh dari sekolah.
"Jadi, jika memang dana BOS yang diberikan pemerintah masih dinyatakan kurang untuk mengcover biaya operasional di suatu daerah, seharusnya daerah juga menyalurkan BOS Daerah (BOSDA)," katanya.
"Lagipula BOSDA itu kan sudah diamanahkan kepada daerah, yang mana daerah wajib menyalurkan BOSDA sebesar 20 persen dari total APBD yang diterimanya setiap tahun. Fungsinya untuk bisa membantu biaya-biaya di luar operasional. Jadi, daerah harus turun tangan juga," tambahnya.
DEPOK--Meskipun dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah dinaikkan hingga mampu mengcover biaya pendidikan 100 persen, ternyata tak sepenuhnya
BERITA TERKAIT
- Ganesha Operation Award 2024 Jadi Ajang Penghargaan Bagi Pengajar dan Alumni
- INSEAD Business School, Jadikan Kerja Sama FWD Group & BRI Life Sebagai Studi Kasus
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Pilih Hotel sebagai Fasilitas Kampus, CEO UIPM Beri Penjelasan Begini
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit