Bos FBI Dipecat, Skandal Trump-Rusia Malah Makin Ramai
Di lain pihak, Partai Demokrat meminta adanya jaksa khusus yang terlibat dalam penyelidikan FBI tentang hubungan Rusia dan pilpres AS. Saat kasus Watergate yang melibatkan mantan Presiden Richard Nixon mencuat, juga ada jaksa khusus yang ditunjuk. Senator Demokrat Richard Blumenthal menegaskan bakal menentang penunjukan direktur FBI jika tidak ada jaksa khusus yang dilibatkan.
Juru Bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders menyatakan, penunjukan tersebut tidak diperlukan. Menurut dia, Gedung Putih juga ingin kasus itu segera selesai, tapi penyelidikan cukup dilakukan FBI.
Reaksi pemecatan Comey tidak hanya datang dari Demokrat, tapi juga dari para politikus Republik. Kepala Komite Intelijen Senat Richard Burr mengungkapkan, dirinya merasa aneh dengan waktu serta alasan pemecatan Comey. ”Saya yakin pemecatannya adalah kekalahan bagi FBI dan negara,” ujar petinggi Partai Republik itu.
Trump tentu saja tidak tinggal diam. Seperti biasanya, suami Melania itu memberikan tanggapan via cuitan di Twitter. ”Demokrat mengkomplain Direktur Comey selama berbulan-bulan. Kini, ketika dia telah dipecat, mereka berpura-pura dirugikan. Munafik palsu!,” cuitnya.
Sehari setelah memecat Comey, Trump menerima kedatangan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Itu adalah pertemuan pertama antara Trump dan petinggi Rusia sejak dia menjabat Januari lalu. Trump menyebut pertemuan tersebut berjalan baik dan mereka membahas berbagai hal, termasuk tentang Syria. (reuters/afp/sha/c10/any/jpnn)
Pemecatan James Comey sebagai bos FBI, belum membuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tenang. Skandal terkait Trump dan Rusia justru kembali
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pemerintahan Sederhana
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Keluarga Donald Trump Berminat untuk Berinvestasi di Indonesia