Bos Go-Jek Nadiem Makarim Memang Pengusaha Sukses, tapi Buat jadi Menteri?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Karyono Wibowo menyadari nama CEO Go-Jek Nadiem Makarim belakangan ini disebut bakal menjabat menteri era Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua memimpin Indonesia. Mengacu survei Arus Survei Indonesia (ASI), sosok Nadiem patut dipertimbangkan menjadi calon menteri Jokowi.
Menurut Karyono, Nadiem memang sosok pengusaha muda (35 tahun) yang sukses. Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Harvard itu sukses membangun Go-Jek menjadi perusahaan yang diperhitungkan di Asia.
"Kalau Nadiem ini, dia memang pengusaha muda yang terbilang sukses," kata Karyono saat dihubungi, Kamis (11/7).
Namun, ucap dia, syarat menjadi menteri tidak hanya mengacu pada sisi keberhasilan di dunia usaha dalam usia muda. Seseorang harus teruji di organisasi sebelum ditunjuk menjadi menteri. Selain itu, soal yang mau menerima jadi menteri harus diterima partai politik pendukung Jokowi.
BACA JUGA: AHY, Grace Natalie, Nadiem Makarim, dan Witjaksono Dinilai Pantas Jadi Menteri
"Ada aspek lain yakni akseptabilitas dan juga pengalaman berorganisasi dan memimpin instansi yang besar. Kemudian pengalaman di bidang politik juga. Itu juga harus dipertimbangkan," ucap dia.
Syarat itu, kata Karyono, belum mampu dipenuhi oleh Nadiem. Karyono meragukan partai politik pendukung Jokowi mau menerima Nadiem sebagai menteri.
"Tingkat penerimaan Nadiem di politik bagaimana? Kan, banyak kepentingan juga di dalam. Pak Nadiem disebut nominator menteri, ya, itu oke. Namun, menunjuk menteri itu ada berbagai pertimbangan," ucap dia.
Nadiem Makarim, pria berusia 35 tahun yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Harvard itu membangun Go-Jek menjadi perusahaan yang diperhitungkan di Asia.
- Erick Thohir Masuk Daftar Menteri Terbaik Menurut Survei LPI
- KPK Sebut Mayoritas Menteri, Wamen, dan Kepala Lembaga Belum Lapor LHKPN
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?
- Taspen Serahkan Manfaat Pensiun dan THT kepada Eks Menteri & Petinggi Negara
- Prabowo Larang Menteri Sampaikan Hal Rawan Lewat Telepon, Ini Sebabnya